Meta Bangun Data Center AI Hyperion dengan Daya Komputasi 5 GW, Saingi OpenAI dan Google
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- visibility 58

Kabarjatengterkini.com– Meta dikabarkan tengah membangun sebuah data center khusus AI bernama Hyperion yang dirancang untuk menjadi pusat komputasi super besar. CEO Meta, Mark Zuckerberg, memperkirakan data center ini akan memiliki daya komputasi mencapai 5 gigawatt (GW), sebuah kapasitas yang sangat besar dan diharapkan mampu menyaingi para pesaing utama di ranah kecerdasan buatan, seperti OpenAI dan Google.
Fokus Meta pada Infrastruktur AI Berkapasitas Besar
Seiring meningkatnya persaingan dalam pengembangan teknologi AI, Meta mengambil langkah strategis dengan mengalokasikan sumber daya besar untuk membangun infrastruktur komputasi yang kuat. Sebelumnya, Meta juga telah aktif merekrut talenta-talenta AI terbaik dunia, seperti Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI, dan Daniel Gross, mantan CEO Safe Superintelligence. Dengan tim yang solid dan sumber daya komputasi besar, Meta berambisi melatih model-model AI generasi berikutnya yang lebih canggih.
Lokasi dan Kapasitas Data Center Hyperion
Berdasarkan laporan dari TechCrunch, Hyperion akan berlokasi di Louisiana, kemungkinan besar di Richland Parish. Wilayah ini sebelumnya sudah dipilih Meta untuk pembangunan data center senilai 10 miliar dolar AS. Pada tahap awal, data center ini akan beroperasi dengan kapasitas daya 2 GW pada tahun 2030, dan akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 5 GW beberapa tahun kemudian.
Kapasitas 5 GW ini menandai lompatan besar dalam hal daya komputasi dibandingkan dengan pusat data AI pada umumnya, yang akan memungkinkan Meta mengolah dan melatih model AI yang jauh lebih besar dan kompleks.
Super Cluster Prometheus, Langkah Awal Meta
Selain Hyperion, Meta juga berencana mengaktifkan super cluster AI bernama Prometheus dengan kapasitas 1 GW pada tahun 2026. Prometheus akan dibangun di New Albany, Ohio, dan akan menjadi salah satu data center AI terbesar di industri teknologi saat ini. Super cluster ini akan menjadi pondasi awal bagi Meta dalam membangun kapasitas komputasi yang diperlukan untuk menghadapi persaingan ketat di sektor AI.
Meta Siap Bersaing dengan Raksasa AI Dunia
Dengan investasi besar pada Hyperion dan Prometheus, Meta diprediksi akan menjadi salah satu pemain utama dalam perlombaan AI, berkompetisi langsung dengan OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic. Kapasitas daya komputasi yang tinggi akan memperkuat kemampuan Meta dalam melatih model AI berskala besar dan memberikan layanan AI yang lebih efektif.
Upaya ini juga diharapkan bisa menarik lebih banyak talenta AI berbakat yang ingin bekerja dengan infrastruktur komputasi tercanggih di dunia. Sehingga, selain peningkatan teknologi, Meta juga fokus membangun ekosistem sumber daya manusia yang kuat dalam bidang kecerdasan buatan.
Dukungan Pemerintah AS untuk Infrastruktur AI
Pemerintah Amerika Serikat, termasuk era Presiden Donald Trump, mendukung pengembangan infrastruktur data center AI di industri teknologi nasional. Sebagai contoh, Trump mendukung proyek Stargate milik OpenAI yang bertujuan memperluas infrastruktur AI di AS. Dorongan dari pejabat federal ini berkontribusi pada percepatan pembangunan pusat data besar seperti Hyperion dan Prometheus.
Dampak Energi Data Center AI ke Masa Depan
Industri AI yang semakin berkembang dengan kebutuhan komputasi besar ini diperkirakan akan menyerap banyak energi. Beberapa ahli memproyeksikan bahwa pusat data AI dapat menyumbang hingga 20% dari total konsumsi energi Amerika Serikat pada tahun 2030, naik drastis dari hanya 2,5% pada 2022. Hal ini menandakan perlunya inovasi dalam efisiensi energi dan penggunaan sumber energi terbarukan agar dampak lingkungan dapat diminimalkan.
Meta tengah mempersiapkan diri menjadi kekuatan besar dalam dunia AI dengan membangun data center Hyperion berkapasitas 5 GW dan super cluster Prometheus 1 GW. Proyek ambisius ini diharapkan bisa menggeser posisi Meta sejajar dengan raksasa AI seperti OpenAI dan Google, sekaligus menarik talenta terbaik dan memperkuat posisi perusahaan di masa depan teknologi kecerdasan buatan. Dengan dukungan pemerintah dan fokus pada daya komputasi besar, masa depan AI di Amerika Serikat diprediksi akan semakin menarik dan kompetitif.
- Penulis: markom kabarjatengterkini