Sudamala Resort Luncurkan Program Konservasi Terumbu Karang di Flores: Selamatkan Ekosistem Laut Indonesia
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025
- visibility 74

Kabarjatengterkini.com – Komitmen terhadap kelestarian lingkungan kembali diperlihatkan sektor pariwisata. Sudamala Resort Seraya, yang terletak di Pulau Seraya Kecil, Flores, resmi meluncurkan program konservasi terumbu karang. Inisiatif ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Yayasan Sudamala Bumi Insani (YSBI) dan organisasi lingkungan Blue Harmony Bali.
Program ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk melindungi dan memulihkan ekosistem bawah laut yang ada di kawasan wisata unggulan Nusa Tenggara Timur. Tak hanya untuk memperkuat daya tarik pariwisata berkelanjutan, inisiatif ini juga menjadi bentuk nyata tanggung jawab sektor swasta terhadap lingkungan laut yang kian terancam.
Fokus Program: Konservasi Terumbu Karang dengan Teknologi Global
Mengusung metode Assisted Reef Restoration System, pendekatan ini telah terbukti secara global sebagai teknik efektif dalam restorasi ekosistem terumbu karang yang rusak akibat aktivitas manusia, perubahan iklim, dan bencana alam. Dalam pelaksanaannya, metode ini menggabungkan teknik rehabilitasi karang secara aktif dengan penempatan struktur buatan sebagai tempat tumbuhnya kembali koloni karang.
Survei ekologis awal telah dilakukan untuk memetakan habitat laut dan mengidentifikasi jenis karang yang mendominasi wilayah konservasi. Saat ini, tim proyek tengah menunggu proses perizinan resmi dari pemerintah untuk mulai pemasangan struktur restorasi.
“Kawasan konservasi yang ditetapkan mencakup 6,31 hektare, mencerminkan skala dan dampak besar dari inisiatif ini terhadap keanekaragaman hayati laut,” jelas Ricky Putra, Chief Operating Officer Sudamala Resorts, dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan komitmen jangka panjang perusahaan dalam menjaga warisan alam Indonesia.
“Kami percaya bahwa menjaga keindahan alam adalah bagian dari tanggung jawab kami. Melalui program ini, kami ingin menghadirkan pengalaman yang bermakna bagi tamu dan masyarakat sekitar,” sambung Ricky.
Dukungan Pemerintah Daerah: Pariwisata dan Konservasi Bisa Berjalan Seiring
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, turut menyatakan dukungannya terhadap program konservasi laut ini. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara pelaku pariwisata dan organisasi lingkungan merupakan langkah nyata dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.
“Inilah contoh nyata bagaimana sektor pariwisata dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Kami mendukung penuh program ini dan berharap dapat menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal serupa,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut di kawasan Flores, yang menjadi daya tarik utama wisata bahari dan penyelaman di NTT.
Kolaborasi Swasta dan LSM: Contoh Model Konservasi Nasional
Dari sisi pelaksana teknis konservasi, Pariama Hutasoit, perwakilan dari Blue Harmony Bali, menyambut baik inisiatif kolaboratif ini. Menurutnya, model seperti ini bisa direplikasi di wilayah pesisir lain di Indonesia yang menghadapi ancaman degradasi ekosistem laut.
“Kolaborasi ini menjadi contoh yang patut ditiru tentang bagaimana sektor swasta dan LSM dapat bekerja sama menjaga terumbu karang. Semoga proyek serupa dapat berkembang di wilayah lain di Indonesia,” tuturnya.
Blue Harmony Bali sendiri dikenal sebagai lembaga yang aktif dalam kegiatan restorasi laut, edukasi lingkungan, dan pelatihan konservasi berbasis komunitas.
Dampak Ekologis dan Ekonomi: Konservasi Bukan Sekadar Menanam Karang
Lebih dari sekadar memperbaiki kerusakan lingkungan, program konservasi ini juga diprediksi akan memberi dampak positif bagi masyarakat lokal. Ekosistem terumbu karang yang sehat akan meningkatkan populasi ikan dan biota laut lainnya, yang pada gilirannya mendukung perikanan berkelanjutan serta memperkuat potensi ekowisata.
Pulau Seraya Kecil dan perairannya dikenal sebagai surga bawah laut dengan keanekaragaman hayati tinggi. Dengan adanya program ini, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga terlibat secara langsung dalam pelestariannya melalui program edukasi atau aktivitas snorkeling dan diving yang berorientasi konservasi.
Konservasi sebagai Aset Wisata Masa Depan
Sudamala Resorts melalui program ini menunjukkan bahwa sektor perhotelan dan pariwisata bisa menjadi garda terdepan dalam perlindungan lingkungan. Di tengah ancaman perubahan iklim dan tekanan wisata massal, langkah seperti ini adalah contoh bagaimana pembangunan ekonomi bisa bersinergi dengan pelestarian lingkungan.
Dengan luas konservasi mencapai lebih dari 6 hektare, proyek ini bukan hanya ambisius, tetapi juga berpeluang menjadi kawasan rujukan konservasi terumbu karang di Indonesia bagian timur.
Sudamala Tunjukkan Kepemimpinan di Bidang Pariwisata Berkelanjutan
Program konservasi terumbu karang yang diluncurkan oleh Sudamala Resort Seraya adalah bukti bahwa sektor swasta dapat memainkan peran besar dalam menyelamatkan ekosistem laut. Melalui kerja sama yang solid dengan LSM dan dukungan penuh pemerintah daerah, inisiatif ini membuka jalan bagi model konservasi berbasis kolaborasi.
Kita harap langkah ini menjadi pemicu lebih banyak lagi aksi nyata dalam menjaga kekayaan laut Indonesia, yang merupakan salah satu aset paling berharga bagi masa depan bangsa dan dunia.
- Penulis: markom kabarjatengterkini