5 Jenis Attachment Style dan Dampaknya pada Hubungan
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Sen, 4 Agu 2025
- visibility 126

Kabarjatengterkini.com– Attachment style atau gaya keterikatan adalah pola perilaku dan cara seseorang berinteraksi dalam hubungan emosional, terutama dalam konteks hubungan romantis dan persahabatan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby dan dikembangkan oleh Mary Ainsworth. Memahami attachment style sangat penting karena dapat memengaruhi cara kita membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Artikel ini akan mengulas 5 jenis attachment style utama serta dampaknya pada hubungan.
Apa itu Attachment Style?
Attachment style terbentuk sejak masa kanak-kanak berdasarkan interaksi dengan pengasuh utama, seperti orang tua atau wali. Pola ini kemudian terbawa hingga dewasa dan memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan interpersonal. Attachment style berperan dalam menentukan bagaimana seseorang merasakan keamanan, kepercayaan, dan cara menghadapi konflik dalam hubungan.
5 Jenis Attachment Style
- Secure Attachment (Keterikatan Aman)
Orang dengan gaya keterikatan ini merasa nyaman dengan kedekatan dan keintiman. Mereka mudah mempercayai pasangan dan mampu mengekspresikan kebutuhan serta emosi secara sehat. Mereka juga mampu mandiri tanpa merasa takut ditinggalkan. Individu dengan secure attachment biasanya memiliki hubungan yang stabil, harmonis, dan penuh pengertian. - Anxious-Preoccupied Attachment (Keterikatan Cemas-Tergantung)
Orang dengan gaya ini cenderung merasa khawatir akan ditinggalkan dan sering membutuhkan kepastian dari pasangan. Mereka bisa menjadi sangat bergantung secara emosional dan mudah merasa cemas jika pasangannya tidak segera membalas pesan atau tidak menunjukkan perhatian. Dampaknya, hubungan bisa terasa penuh ketegangan dan tidak stabil karena rasa takut kehilangan terus menghantui. - Dismissive-Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar)
Individu dengan gaya ini cenderung menghindari kedekatan emosional dan lebih mandiri secara berlebihan. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman dan sulit membuka diri. Dalam hubungan, mereka sering terlihat dingin atau acuh tak acuh, yang dapat menyebabkan jarak emosional dengan pasangan. - Fearful-Avoidant Attachment (Keterikatan Takut-Menghindar)
Gaya ini merupakan kombinasi antara keinginan untuk dekat dengan orang lain dan ketakutan akan penolakan atau rasa sakit. Individu dengan fearful-avoidant attachment sering bingung antara mendekat dan menjauh. Mereka bisa menunjukkan perilaku kontradiktif, seperti sangat ingin dicintai tetapi sulit mempercayai pasangan, sehingga hubungan mereka sering penuh drama dan ketidakpastian. - Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Teratur)
Attachment style ini biasanya muncul akibat pengalaman traumatis atau pengabaian di masa kecil. Orang dengan gaya ini cenderung memiliki pola perilaku yang tidak konsisten dalam hubungan, kadang sangat ingin dekat tapi juga takut dan bingung dengan emosi sendiri. Mereka berisiko mengalami masalah besar dalam membangun kepercayaan dan stabilitas hubungan.
Dampak Attachment Style pada Hubungan
- Kualitas Komunikasi
Attachment style memengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Misalnya, mereka yang memiliki secure attachment lebih terbuka dan jujur dalam menyampaikan perasaan, sementara yang anxious atau avoidant cenderung sulit mengungkapkan kebutuhan secara jelas sehingga menimbulkan kesalahpahaman. - Kepercayaan dan Rasa Aman
Orang dengan secure attachment merasa nyaman dan percaya dengan pasangannya, sehingga lebih mudah membangun hubungan yang sehat. Sebaliknya, mereka yang memiliki anxious atau fearful attachment cenderung merasa tidak aman, yang dapat menimbulkan konflik dan rasa curiga berlebihan. - Penanganan Konflik
Attachment style juga menentukan cara seseorang menghadapi konflik. Individu dengan secure attachment cenderung menyelesaikan masalah dengan diskusi terbuka, sedangkan avoidant mungkin menghindar dan anxious bisa menjadi terlalu emosional atau menuntut perhatian berlebihan. - Kemandirian dan Ketergantungan
Attachment style yang sehat (secure) memungkinkan seseorang untuk mandiri sekaligus dekat dengan pasangan. Namun, gaya anxious membuat seseorang terlalu bergantung, dan avoidant justru terlalu menutup diri sehingga hubungan bisa menjadi tidak seimbang. - Kemungkinan Bertahan dalam Hubungan
Pasangan dengan attachment style yang saling kompatibel, terutama yang secure, biasanya memiliki peluang lebih besar untuk bertahan lama. Sebaliknya, perbedaan gaya attachment yang ekstrem bisa menimbulkan gesekan terus-menerus dan meningkatkan risiko putus.
Cara Mengelola Attachment Style untuk Hubungan yang Sehat
Meskipun gaya keterikatan terbentuk sejak masa kanak-kanak, pola ini bukanlah sesuatu yang tetap dan tidak bisa berubah. Berikut beberapa cara untuk mengelola attachment style:
- Kesadaran Diri
Mengetahui dan memahami gaya attachment diri sendiri adalah langkah pertama. Dengan kesadaran ini, seseorang bisa lebih bijak dalam menghadapi dinamika hubungan. - Terapi dan Konseling
Terapi psikologis seperti terapi kognitif atau terapi pasangan dapat membantu mengatasi pola keterikatan yang tidak sehat. - Komunikasi Terbuka
Berlatih komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan sangat penting untuk memperkuat hubungan dan mengurangi kecemasan. - Membangun Kepercayaan
Melakukan hal-hal kecil yang konsisten dapat membantu membangun rasa aman dan kepercayaan dalam hubungan. - Memberi Ruang dan Mandiri
Menyeimbangkan kebutuhan akan kedekatan dengan ruang pribadi membantu menjaga hubungan tetap sehat.
Attachment style memainkan peran penting dalam dinamika hubungan interpersonal, terutama hubungan romantis. Memahami lima jenis attachment style—secure, anxious-preoccupied, dismissive-avoidant, fearful-avoidant, dan disorganized—memberikan wawasan yang berharga untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.
Dengan mengenali dan mengelola gaya keterikatan, seseorang dapat meningkatkan kualitas komunikasi, membangun kepercayaan, dan menghadapi konflik dengan cara yang konstruktif. Pada akhirnya, pemahaman tentang attachment style dapat membantu menciptakan hubungan yang penuh cinta, pengertian, dan stabilitas.
- Penulis: markom kabarjatengterkini