Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Kisah Pilu Misri, Anak Yatim Tulang Punggung Keluarga yang Dijadikan Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Kisah Pilu Misri, Anak Yatim Tulang Punggung Keluarga yang Dijadikan Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir Nurhadi

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
  • visibility 7

Kabarjatengterkini.comKasus pembunuhan Brigadir Muhammad Nurhadi di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyisakan kisah pilu bagi keluarga Misri (23), salah satu tersangka yang kini ditahan oleh Polda NTB. Misri, anak sulung dari enam bersaudara dan tulang punggung keluarga, diduga terlibat dalam kematian Nurhadi bersama dua anggota polisi lainnya, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.

Keluarga Misri yang tinggal di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, menyatakan keprihatinan mendalam atas penetapan tersangka terhadap putri mereka. Sang ibu, Lita Krisna (44), mengaku sangat terpukul dan percaya bahwa anaknya tidak bersalah.

Datang Karena Pekerjaan, Bukan Berniat Melukai

Menurut penuturan keluarga, Misri datang ke vila di Gili Trawangan karena diajak menemani Kompol Yogi untuk berpesta, dengan bayaran Rp 10 juta semalam. Pekerjaan itu, meskipun berada di area abu-abu secara moral, dilakukan Misri semata-mata demi mencukupi kebutuhan keluarga—terutama adik-adiknya yang masih sekolah.

“Memang ada salah dia karena menemani minum, tapi niatnya mencari uang untuk adik-adiknya makan. Itu menyakitkan saya sebagai ibu,” kata Lita dengan suara terbata, Senin (14/7/2025).

Lita mengaku sulit tidur sejak kabar penangkapan Misri menyebar. Tak hanya khawatir dengan proses hukum yang menjerat anaknya, ia juga terguncang karena cemoohan netizen di media sosial yang menyerang kehidupan pribadi Misri.

“Mereka tidak fokus ke kasus, malah membully masalah pribadi anak saya. Saya sampai tidak bisa keluar rumah,” lanjutnya.

Karakter Misri: Lembut, Penyayang, dan Tidak Tegaan

Salah satu kerabat Misri, Neni, mengungkap bahwa Misri dikenal sebagai sosok penyayang dan tidak pernah terlibat masalah sebelumnya. Ia juga menilai sangat tidak mungkin Misri sanggup melakukan penganiayaan, apalagi hingga menyebabkan kematian.

“Orangnya tidak tega menyakiti siapa pun. Semut saja dia tidak berani injak, apalagi manusia,” kata Neni. Ia menambahkan bahwa Misri selama ini selalu jujur dan terbuka kepada keluarga.

Namun sejak ditangkap, keluarga kesulitan menghubungi Misri. Mereka tidak tahu kondisi terkini sang gadis, yang selama ini menjadi satu-satunya harapan ekonomi keluarga.

“Satu adiknya masih sekolah, dan yang lain baru kerja tapi belum gajian. Kami benar-benar bingung,” ujar Neni lirih.

Pengacara Duga Ada Ketidakadilan dan Tekanan

Pengacara Misri, Yan Mangandar Putra, menyampaikan bahwa kliennya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya saat kejadian berlangsung. Menurutnya, Misri dalam keadaan mabuk atau “fly” karena mengonsumsi Inex yang dibawa oleh Kompol Yogi.

“Dia tidak bisa mengingat kejadian secara utuh karena berada di bawah pengaruh obat. Ini menjadi poin penting yang harus diperhatikan,” kata Yan.

Ia juga menduga ada tekanan dari pihak-pihak lain yang selama ini terkait dengan jaringan perantara atau muncikari, yang membuat Misri tidak berdaya untuk menolak situasi yang menjeratnya.

“Bisa jadi dia hanya korban dari sistem yang lebih besar. Ada kekuatan yang menekan, dan dia tidak tahu harus berbuat apa,” jelasnya.

Bareskrim Polri Berikan Atensi

Menanggapi kasus ini, Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Mohammad Kholid, menyatakan bahwa Bareskrim Polri telah memberikan asistensi terhadap penyidikan yang dilakukan Ditreskrimum Polda NTB.

“Bareskrim memberikan atensi dan pendampingan hukum agar penanganan kasus berjalan sesuai prosedur,” ujar Kholid, Jumat (11/7/2025).

Namun hingga kini, status Misri tetap sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian (Pasal 351 ayat 3 KUHP).

Teriakan Minta Keadilan

Keluarga Misri berharap aparat penegak hukum bisa melihat kasus ini secara objektif dan tidak terburu-buru menjatuhkan vonis. Mereka percaya bahwa Misri adalah korban dari situasi yang tidak ia inginkan.

“Kami minta keadilan. Dia itu gadis baik, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Kami mohon dia jangan diperlakukan seperti kriminal,” ungkap Lita, menahan tangis.

Kasus ini juga membuka kembali diskusi soal kerentanan perempuan muda dalam jaringan eksploitatif terselubung dan tekanan ekonomi. Misri hanyalah satu dari banyak perempuan yang mengambil jalan sulit demi menyambung hidup, namun kini justru harus menghadapi ancaman hukuman berat.

Kisah Misri menjadi potret nyata tentang bagaimana tekanan hidup, ketimpangan sosial, dan kekuasaan bisa membentuk tragedi yang memilukan. Meski hukum harus ditegakkan, keadilan tetap harus berpihak pada kebenaran. Keluarga hanya berharap satu hal: agar Misri mendapatkan perlakuan yang adil dan manusiawi, bukan hanya sebagai tersangka, tapi juga sebagai korban dari sistem yang lebih besar.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Waspada! 5 Kebiasaan Berikut Bisa Memperlambat Metabolisme Tubuh

    Waspada! 5 Kebiasaan Berikut Bisa Memperlambat Metabolisme Tubuh

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 12
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Metabolisme merupakan salah satu proses penting yang terjadi dalam tubuh. Ini merupakan proses kimia dalam sel tubuh yang mengubah asupan makanan dan minuman menjadi energi. Energi tersebut digunakan agar sel tetap sehat, tumbuh, dan berkembang. Selain itu, metabolisme juga memengaruhi fungsi tubuh, seperti bernapas, mencerna makanan, mengalirkan darah, serta memperbaiki sel. Selain itu, metabolisme juga […]

  • thailand

    Geger Perbatasan Thailand-Kamboja! Serangan Jet F-16 dan Balasan Artileri Bawa Petaka!

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas setelah militer Thailand melancarkan serangan udara terhadap dua target militer di wilayah Kamboja. Dalam operasi ini, enam jet tempur F-16 dikerahkan untuk melaksanakan misi serangan yang menyebabkan kerusakan pada salah satu target militer. Insiden ini terjadi di tengah konflik berkepanjangan yang melibatkan pertukaran tembakan dan […]

  • Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng

    Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle admin
    • visibility 6
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan adanya potensi gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah (Jateng). Seperti perairan selatan Kabupaten Cilacap, Kebumen, dan Purworejo. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa gelombang tinggi berpotensi mencapai 2,5 – 4 meter. “Berdasarkan analisis dari permodelan gelombang, tinggi […]

  • brebes

    Perusahaan China Bangun Pabrik Tekstil di Brebes, Bisa Serap 6 Ribu Tenaga Kerja

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 88
    • 0Komentar

    KabarJatengTerkini.com – Perusahaan asal China PT Xinhai Knitting membangun pabrik di Brebes, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp675 miliar. Pabrik yang beroperasi di bidang tekstil tersebut diperkirakan bisa menyerap 6 ribu tenaga kerja ke depannya. Pembangunan pabrik di Desa Ciampel, Kecamatan Kersana itu disambut hangat oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Ia berharap, pembangunan dan […]

  • Ilustrasi sektor kelautan/istock

    Menteri Kelautan dan Perikanan Bakal Revisi UU Kelautan

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Agriantika Fallent
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Menteri Kelautan dan Perikanan bakal merevisi Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar konservasi ruang laut bisa dirasakan ke daerah. Pihaknya sendiri menargetkan konservasi laut bisa mencapai 97,5 juta hektare pada 2045. Dengan perluasan kawasan konservasi laut, diharapkan biota laut tak punah dan bisa membantu menyerap […]

  • Produksi Garam di Jateng Berpotensi Besar Dukung Swasembada, Pemprov Siap Kolaborasi dengan Swasta

    Produksi Garam di Jateng Berpotensi Besar Dukung Swasembada, Pemprov Siap Kolaborasi dengan Swasta

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 91
    • 0Komentar

    Semarang, KabarJatengTerkini.com – Produksi garam di Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Potensi ini menarik minat investor untuk memperluas industri, sekaligus meningkatkan produksi nasional dalam mendukung swasembada. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menyebutkan, potensi ini perlu dikembangkan lantaran produksi garam di Indonesia masih minim, […]

expand_less