Meteorit Mars Terbesar di Bumi Terjual Rp86,5 Miliar, Cetak Rekor Dunia!
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025
- visibility 59

Jakarta, Kabarjatengterkini.com — Dunia lelang kembali mencatat sejarah luar biasa. Sebuah meteorit Mars langka seberat 24,5 kilogram, yang dinamai NWA 16788, berhasil terjual dengan harga fantastis US$ 5,3 juta atau setara dengan Rp 86,5 miliar (dengan kurs Rp 16.329,1). Lelang ini digelar oleh rumah lelang ternama Sotheby’s dan mencetak rekor dunia sebagai meteorit termahal yang pernah dijual dalam sejarah.
Meteorit yang berasal dari Planet Merah tersebut bukan hanya menakjubkan dari sisi ilmiah, tapi juga dari sisi komersial. Batu antariksa ini juga menyandang gelar sebagai meteorit Mars terbesar yang pernah ditemukan di Bumi. Keunikan dan kelangkaannya langsung memicu perang penawaran sengit selama 15 menit, antara penawar daring dan penawar melalui sambungan telepon.
“Ini adalah meteorit Mars yang menakjubkan yang terlepas dari permukaan Mars,” ujar Cassandra Hatton, Wakil Ketua dan Kepala Global Ilmu Pengetahuan & Sejarah Alam di Sotheby’s, dikutip dari Reuters.
Ditemukan di Gurun Sahara, Niger
Fragmen langka ini ditemukan oleh seorang pemburu meteorit pada November 2023 di wilayah Agadez, sebuah daerah terpencil di Gurun Sahara, Niger. Menurut Hatton, masyarakat lokal langsung menyadari bahwa batu tersebut bukan sembarang batu.
“Orang-orang lokal sudah merasakan bahwa ini bukan batu biasa. Ketika dibawa ke laboratorium dan diuji, baru kami menyadari: ‘Ya ampun, ini berasal dari Mars!’,” kata Hatton.
Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa batu ini memiliki karakteristik unik yang hanya dimiliki oleh batuan yang berasal dari Planet Mars. Bahkan, setelah dibandingkan dengan katalog meteorit lainnya, para ahli menyimpulkan bahwa NWA 16788 adalah potongan Mars terbesar yang pernah ditemukan di permukaan Bumi.
Perjalanan 5 Juta Tahun Melintasi Antariksa
Asal usul meteorit ini bermula dari peristiwa dahsyat sekitar 5 juta tahun lalu, saat sebuah asteroid atau komet menghantam permukaan Mars. Tabrakan keras ini melemparkan puing-puing batuan Mars ke luar angkasa.
Salah satu fragmen yang terlontar adalah NWA 16788. Meteorit ini kemudian melakukan perjalanan antariksa sejauh 140 juta mil (sekitar 225 juta kilometer) sebelum akhirnya tertarik oleh gravitasi Bumi dan mendarat di gurun tandus Sahara.
Yang membuat penemuan ini semakin istimewa adalah kenyataan bahwa meteorit tersebut tidak hancur saat memasuki atmosfer Bumi. Ia berhasil bertahan dari gesekan hebat atmosfer dan jatuh di daratan, bukan di laut. Inilah yang memungkinkan meteorit langka ini bisa ditemukan dan dipelajari.
Ciri-Ciri Unik Meteorit NWA 16788
Meteorit ini memiliki warna kemerahan khas Mars dan menunjukkan kerak fusi, yaitu lapisan tipis terbakar akibat gesekan saat memasuki atmosfer Bumi. Ukurannya yang besar menjadikannya menonjol di antara sekitar 400 meteorit Mars yang telah diakui secara resmi di dunia.
Kondisi fisiknya yang utuh serta kandungan mineralnya yang khas membuat NWA 16788 menjadi benda astronomi yang sangat berharga, baik secara ilmiah maupun koleksi pribadi.
Daya Tarik Meteorit di Pasar Lelang Global
Fenomena ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap benda luar angkasa langka di pasar koleksi internasional. Seiring berkembangnya sains dan eksplorasi antariksa, banyak kolektor, institusi, dan bahkan perusahaan teknologi yang berlomba-lomba memiliki artefak yang berasal dari luar Bumi.
Meteorit seperti NWA 16788 bukan hanya sekadar koleksi mahal, tapi juga simbol dari kemajuan ilmu pengetahuan, misteri alam semesta, dan obsesi manusia terhadap eksplorasi ruang angkasa.
Penjualan meteorit Mars terbesar di dunia dengan harga lebih dari Rp86 miliar bukan hanya mencetak rekor dalam dunia lelang, tetapi juga menegaskan betapa berharganya benda-benda luar angkasa bagi umat manusia. Dengan warna khas Mars, sejarah perjalanan antariksa jutaan tahun, dan nilai ilmiah tinggi, meteorit NWA 16788 menjadi bukti bahwa alam semesta masih menyimpan banyak kejutan yang luar biasa.
- Penulis: markom kabarjatengterkini