Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Klimatologi » Puncak Musim Kemarau Ancam Karhutla di Sumatera dan Kalimantan, BMKG dan BNPB Tingkatkan Kewaspadaan

Puncak Musim Kemarau Ancam Karhutla di Sumatera dan Kalimantan, BMKG dan BNPB Tingkatkan Kewaspadaan

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month 11 jam yang lalu
  • visibility 3

Kabarjatengterkini.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan serius mengenai potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Karhutla yang digelar oleh BNPB secara daring, Kepala BMKG menegaskan bahwa puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2025, dan berisiko memicu karhutla secara masif di Sumatera dan Kalimantan.

Wilayah yang masuk dalam kategori prioritas risiko tinggi karhutla mencakup Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Berdasarkan analisis cuaca dan curah hujan dasarian (10 harian), sebagian besar dari wilayah tersebut mengalami curah hujan sangat rendah dan cenderung kering, menciptakan kondisi yang sangat mudah terbakar.

BMKG menyampaikan bahwa berdasarkan peta Fire Danger Rating System (FDRS), dominasi warna merah menandakan bahwa lahan di berbagai wilayah tersebut memiliki tingkat kemudahan terbakar yang tinggi, bahkan tanpa adanya pemicu eksternal seperti puntung rokok atau api terbuka. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa musim kemarau 2025 merupakan salah satu musim paling kering dalam beberapa tahun terakhir.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tidak Menjamin Efektivitas Jangka Panjang

Meskipun BMKG dan BNPB telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk memicu hujan buatan dan mencegah penyebaran api, Kepala BMKG mengingatkan bahwa efek dari OMC hanya bersifat sementara. Dalam beberapa hari terakhir, potensi pertumbuhan awan hujan harian di wilayah kritis seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan sangat rendah. Visualisasi prakiraan menunjukkan warna kuning hingga oranye, yang berarti pertumbuhan awan tidak maksimal.

“Warna merah kembali mendominasi peta FDRS. Ini mengindikasikan bahwa efek OMC sudah mulai berkurang. Kita kembali menghadapi kondisi cuaca aslinya yang kering dan berisiko tinggi,” ujar Kepala BMKG.

Apresiasi Menteri Kehutanan terhadap Sinergi BMKG dan BNPB

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi antara BMKG dan BNPB dalam pelaksanaan OMC. Menurutnya, operasi ini bukan sekadar eksperimen, melainkan langkah ilmiah berbasis data untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan.

“Kita memiliki OMC yang semakin presisi di bawah arahan BMKG. Keberhasilan OMC sangat ditentukan oleh data cuaca, lokasi, dan waktu yang tepat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa keberhasilan OMC tidak hanya ditentukan oleh penyemaian garam, tetapi juga pada kolaborasi data cuaca dan kesiapan personel BNPB serta instansi lain.

278 Kejadian Karhutla Telah Terjadi di 2025

Dalam laporan BNPB, hingga pertengahan 2025 tercatat sebanyak 278 kejadian karhutla di Indonesia. Beberapa di antaranya terjadi di wilayah Riau, di mana operasi terpadu yang melibatkan TNI, Polri, relawan, dan dukungan helikopter water bombing serta OMC berhasil menekan laju penyebaran api.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menekankan bahwa penanganan karhutla bukan hanya soal jumlah personel atau alat pemadam. “Keberhasilan penanganan karhutla ditentukan oleh sinergi. Contohnya di Riau, seluruh unsur bergerak serentak dan terkoordinasi,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa pendekatan serupa akan diterapkan di wilayah lain seperti Kalimantan jika kondisi memburuk.

BMKG: Dua Bulan ke Depan Adalah Masa Kritis

BMKG memproyeksikan bahwa musim kemarau akan berlangsung hingga akhir September 2025, sementara musim hujan baru akan mulai masuk pada Oktober. Ini berarti bahwa dua bulan ke depan adalah masa paling krusial dalam pencegahan karhutla.

“OMC bukan solusi tunggal. Patroli darat yang intensif, deteksi dini, dan pemadaman cepat adalah kunci pencegahan karhutla yang efektif,” jelas Kepala BMKG.

BMKG juga mendorong pemanfaatan data iklim dan prediksi cuaca ekstrem untuk pengambilan keputusan strategis oleh pemerintah daerah. Setiap gubernur dan kepala daerah diminta untuk terus memantau laporan prakiraan cuaca harian dan potensi karhutla yang dirilis secara berkala.

Kesiapsiagaan Daerah dan Partisipasi Masyarakat Ditekankan

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi risiko kebakaran hutan dan lahan, BMKG menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam merespons informasi cuaca secara cepat dan tepat. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk pertanian maupun kepentingan lainnya.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Pencegahan bisa dimulai dari kesadaran individu untuk tidak melakukan aktivitas berisiko saat musim kemarau seperti sekarang ini,” ujar Kepala BMKG menutup paparannya.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pria di Sragen Jadi Korban Pengeroyokan, Diduga Karena Atribut Silat yang Dipakai

    Pria di Sragen Jadi Korban Pengeroyokan, Diduga Karena Atribut Silat yang Dipakai

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Mitrapost.com – Pria di Sragen menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda tak dikenal. Akibatnya, korban bernama Aditya Bagus Saputra (26) itu menderita luka lebam di punggung kanan, memar di perut kanan, dan lecet pada jempol kaki kiri. Pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, ia sedang makan bersama istrinya di […]

  • beras oplosan

    Jawab Isu Marak Beras Oplosan, Pemkot Semarang Bakal Maksimalkan Program Srikandi Pangan

    • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Semarang, Kabarjatengterkini.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal maksimalkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program ‘Srikandi Pangan’. ‘Srikandi Pangan’ sendiri merupakan program yang melibatkan pihak lintas sektor, mulai dari ibu-ibu PKK, Dinas Pendidikan, remaja, hingga karang taruna. “Srikandi Pangan itu kita kolaborasi memang dengan PKK, tetapi tidak hanya PKK. Kita juga melibatkan Dinas Pendidikan, […]

  • Realisasi Program Beasiswa Perguruan Tinggi Negeri Ditargetkan Akhir Bulan Juli

    Realisasi Program Beasiswa Perguruan Tinggi Negeri Ditargetkan Akhir Bulan Juli

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Pati, kabarjatengterkini.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berkomitmen memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Program tersebut ditargetkan akan terealisasi di akhir bulan Juli 2025. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Andrik Sulaksono. Ia menyampaikan, beasiswa ini diberikan kepada calon mahasiswa yang berprestasi dari keluarga […]

  • kesehatan

    Lebih dari Sekadar Pijat, Ini 7 Khasiat Hebat Daun Jarak untuk Kesehatan

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com- Daun jarak telah lama dikenal di masyarakat Indonesia sebagai bahan alami untuk terapi pijat, terutama dalam meredakan perut kembung pada bayi dan balita. Namun, siapa sangka, manfaat daun jarak bagi kesehatan ternyata jauh lebih luas dari sekadar untuk pijat. Tanaman jarak (Ricinus communis) adalah jenis tanaman herbal tropis yang daunnya mengandung berbagai senyawa aktif. […]

  • Telepon dan Video WhatsApp Bakal Dibatasi, Mengapa?

    Telepon dan Video WhatsApp Bakal Dibatasi, Mengapa?

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Agriantika Fallent
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Pemerintah berencana membatasi layanan dasar Over-The-Top (OTT) seperti telepon dan panggilan video WhatsApp. Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan mengatakan bahwa rencana itu sedang dikaji. “Masih wacana ya, masih diskusi. Intinya kan cari jalan tengah, bagaimana layanan masyarakat tetap berjalan,” ujar Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan […]

  • Saat Sakit, Konsumsi Makanan dan Minuman Berikut Ini!

    Saat Sakit, Konsumsi Makanan dan Minuman Berikut Ini!

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 14
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Saat daya imun tubuh sedang lemah, virus mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan sakit. Sakit sering kali ditandai dengan gejala batuk, pilek, demam, tubuh terasa lemas, dan sulit untuk beraktivitas seperti biasanya. Saat sakit, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan dan minuman yang bergizi, khususnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar cepat sembuh dan menghindari makanan […]

expand_less