BMKG dan IGTL Timor-Leste Teken Perjanjian Kerja Sama Penguatan Sistem Peringatan Dini Gempa
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Rab, 16 Jul 2025
- visibility 109

Jakarta, Kabarjatengterkini.com— Dalam upaya memperkuat ketahanan kawasan terhadap ancaman bencana geologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menandatangani Implementation Agreement dengan Institute of Geoscience Timor-Leste (IGTL). Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dan Timor-Leste di bidang geofisika dan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan sebagai bentuk konkret dari komitmen kedua negara dalam membangun sistem pemantauan bencana yang handal, terutama mengingat keduanya berada di kawasan Ring of Fire yang sangat rawan terhadap gempa bumi, letusan gunung api, dan tsunami.
Tiga Pilar Utama Kerja Sama BMKG–IGTL
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr. Nelly Florida Riama, menjelaskan bahwa perjanjian ini mencakup tiga pilar utama:
- Pertukaran keahlian dan kunjungan teknis antar institusi.
- Pengembangan sistem diseminasi informasi gempa yang cepat dan akurat di Timor-Leste.
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan konsultasi teknis.
“Ini bukan hanya kerja sama teknis, tetapi bentuk solidaritas antarbangsa yang berbagi risiko geologi yang sama,” ujar Dr. Nelly.
BMKG berkomitmen untuk mendampingi IGTL dalam membangun sistem peringatan dini gempa bumi yang cepat, akurat, dan dapat diakses publik, yang menjadi elemen kunci dalam mitigasi bencana.
Wujud Nyata Kolaborasi: Pelatihan, Sistem Real-Time, dan Riset
Kerja sama ini akan dijalankan melalui berbagai program strategis, termasuk:
- Pelatihan teknis dan seminar bersama
- Demonstrasi lapangan dan pembangunan sistem data real-time
- Penguatan strategi komunikasi risiko bencana
- Pertukaran pendidikan dan penelitian melalui STMKG
Dengan kerja sama ini, BMKG dan IGTL berharap dapat mendorong transformasi digital dan kelembagaan di bidang geosains, sekaligus menciptakan ekosistem penanggulangan bencana yang inklusif dan berdaya tanggap tinggi.
Mendukung Inisiatif Global Early Warning for All
Plt. Sekretaris Utama BMKG, Guswanto, menegaskan bahwa perjanjian ini juga mendukung inisiatif global Early Warning for All dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Inisiatif tersebut mendorong seluruh negara, terutama yang rawan bencana, untuk membangun sistem peringatan dini yang adil dan dapat diakses semua kalangan.
“Indonesia dan Timor-Leste punya sejarah dan kedekatan geologis. Kami berdiri sejajar, saling belajar, dan saling menguatkan,” tegas Guswanto. “Implementation Agreement ini harus melahirkan aksi nyata, bukan sekadar dokumen seremoni.”
Timor-Leste: Apresiasi dan Komitmen Bersama
Dari pihak Timor-Leste, apresiasi mendalam disampaikan oleh Victor Aleluia de Sousa Vicente, Wakil Presiden IGTL. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah besar dalam memperkuat kapasitas Geoscience nasional Timor-Leste.
“BMKG bukan hanya mitra teknis, tapi role model dalam pengembangan teknologi dan kelembagaan. Kolaborasi ini penting bagi upaya melindungi kehidupan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Timor-Leste,” kata Victor dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan memberi dampak jangka panjang, terutama dalam memitigasi dampak gempa bumi dan tsunami melalui sistem peringatan dini yang lebih andal dan berdaya guna.
Bagian dari Diplomasi Ilmiah dan Komitmen Kawasan
Kerja sama bilateral ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk berkontribusi lebih luas dalam pembangunan kapasitas negara-negara sahabat di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, khususnya dalam menghadapi tantangan bencana alam yang semakin meningkat akibat perubahan iklim dan urbanisasi.
BMKG menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi center of excellence untuk pengembangan sistem peringatan dini, penelitian geofisika, dan peningkatan kapasitas SDM di kawasan.
“Dengan berbagi keahlian dan sumber daya, kita tidak hanya memperkuat ketahanan bencana, tetapi juga memperkuat hubungan persaudaraan antar bangsa,” pungkas Dr. Nelly.
Menuju Ketahanan Bencana dan Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai negara yang rentan terhadap bencana geologi, Indonesia dan Timor-Leste menyadari bahwa kolaborasi regional dalam ilmu kebumian dan sistem peringatan dini bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.
Dengan Implementation Agreement ini, diharapkan sistem informasi gempa dan peringatan dini di Timor-Leste dapat ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini akan berkontribusi langsung terhadap:
- Perlindungan jiwa masyarakat
- Pengurangan kerugian ekonomi akibat bencana
- Pembangunan berkelanjutan di kawasan rawan bencana
Penandatanganan kerja sama BMKG dan IGTL menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun ketahanan bencana berbasis ilmu pengetahuan di Asia Tenggara. Kolaborasi ini juga menjadi contoh konkret bagaimana negara-negara dapat saling mendukung melalui diplomasi ilmiah dan solidaritas kawasan dalam menghadapi risiko bersama.
Dengan semangat kerja sama, Indonesia dan Timor-Leste siap membangun masa depan yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan dari ancaman bencana geologi.
- Penulis: markom kabarjatengterkini