Stunting Masih Jadi Tantangan di Muktiharjo Kidul, Pemkot Semarang Fokuskan Penanganan di Setiap Kelurahan
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025
- visibility 93

Foto: Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat kunjungi Muktiharjo Kidul (Sumber: Dok. pribadi Instagram @agustinawilujengp)
Semarang, Kabarjatengterkini.com – Penanganan stunting memang masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga turut menyoroti kasus stunting di Muktiharjo Kidul.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyebutkan bahwa permasalahan stunting masih jadi tantangan di wilayah itu. Menurut data, tercatat 12 anak dalam kondisi stunting. Diketahui, sebelumnya ada 13 kasus, namun satu keluar dari daftar lantaran faktor usia.
Berkaca dari angka tersebut, pihaknya berkomitmen untuk menurunkan angka stunting secara keseluruhan. Adapun caranya dengan langkah-langkah penanganan yang digencarkan di tingkat paling kecil terlebih dahulu, yakni di tingkat kelurahan.
“Itu tetap angka yang besar. Maka kita akan melakukan treatment per cluster,” kata Agustina, Sabtu (19/7/2025).
Dengan langkah-langkah terukur yang menyasar anak-anak di tingkat kelurahan, harapannya penanganan stunting bisa dilakukan secara lebih efektif. Dengan demikian, angka kasus di Semarang bisa berkurang.
“Cara kita menurunkan stunting adalah dengan menyasar kelompok paling kecil yakni kelurahan supaya lebih terukur hasilnya,” tegasnya lagi.
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga telah meluncurkan sejumlah program inovatif dalam upayanya mempercepat penurunan stunting di Semarang, seperti Sanpiisan, Pelangi Nusantara, Daycare Rumah Pelita, Dashat, hingga platform digital Web Siaga Stunting.
Sanpiisan (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) merupakan program kesehatan di Kota Semarang yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta mengatasi stunting.
Program ini berfokus pada layanan kesehatan yang komprehensif untuk ibu hamil, bersalin, nifas, dan balita hingga usia 3 bulan. (Adv)
- Penulis: Anisya Gusti