Evakuasi KA Argo Bromo Anggrek Selesai, Jalur Kereta Api Utara Kembali Normal
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Sab, 2 Agu 2025
- visibility 137

Kabarjatengterkini.com- Proses evakuasi kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek yang mengalami anjlok di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, telah selesai dilakukan oleh pihak Daop 3 Cirebon. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (1/8) sekitar pukul 15.47 WIB dan menyebabkan lumpuh total jalur kereta api jalur utara hingga menimbulkan keterlambatan besar bagi perjalanan kereta api.
Menurut keterangan resmi yang disampaikan oleh Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo pada Sabtu (2/8), jalur kereta yang sempat tertutup akibat insiden tersebut sudah berhasil diperbaiki dan dapat kembali beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hari ini.
“Saya pastikan pukul 10.00 WIB jalur lalu lintas kereta api di jalur Utara akan kembali normal seperti biasa,” ungkap Didiek dalam keterangannya.
Kronologi dan Dampak Insiden Anjlok KA Argo Bromo Anggrek
KA Argo Bromo Anggrek yang beroperasi pada relasi Surabaya Pasarturi menuju Gambir mengalami anjlok di kawasan Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang. Peristiwa ini terjadi pada Jumat sore dan menyebabkan lima gerbong kereta tersebut tergelincir dari rel, sehingga menutup jalur utara yang merupakan jalur utama transportasi kereta api.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa dampak dari kejadian ini sangat signifikan terhadap layanan kereta api di wilayah tersebut. Banyak kereta dari arah barat mengalami keterlambatan kedatangan hingga lebih dari tiga jam. Selain itu, sejumlah perjalanan kereta api yang biasanya melewati jalur utara harus dialihkan melalui jalur selatan untuk menghindari jalur yang terdampak.
“Beberapa kereta keberangkatan dari wilayah Daop 4 Semarang yang biasanya melintasi jalur utara menuju Jakarta dan sekitarnya, kini harus memutar lewat jalur selatan (Purwokerto-Kroya-Bandung-Cikampek-Jakarta),” jelas Franoto.
Dampak Terhadap Jadwal dan Operasional Kereta Api
Akibat insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, sebanyak 17 perjalanan kereta api di jalur utara harus ditunda. Penutupan jalur selama evakuasi menyebabkan terganggunya operasional seluruh perjalanan kereta api yang menggunakan jalur tersebut. Hal ini menyebabkan keterlambatan penumpang dan perubahan pola perjalanan bagi kereta-kereta yang terdampak.
“Kemarin 17 perjalanan kereta api di jalur Utara terpaksa ditunda, akibat jalur tertutup oleh lima gerbong KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok,” terang Didiek Hartantyo.
KAI Daop 3 Cirebon sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perbaikan jalur segera melakukan evakuasi dan perbaikan jalur rel kereta api yang rusak. Dalam waktu kurang dari 24 jam, jalur berhasil dibersihkan dan diperbaiki sehingga perjalanan kereta api di jalur utara dapat kembali berjalan normal.
Langkah Penanganan dan Pencegahan
Sebagai langkah penanganan, KAI Daop 3 Cirebon berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses evakuasi dan perbaikan. Evakuasi dilakukan dengan melibatkan tim khusus dan alat berat agar lima gerbong yang anjlok dapat diangkat dengan aman tanpa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Selain itu, KAI melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kondisi rel dan sarana prasarana lainnya di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terlewat. Langkah ini penting guna menjamin keselamatan operasional kereta api kedepannya.
Dirut PT KAI Didiek Hartantyo juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek. Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
“KAI akan terus meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur demi menjaga keselamatan perjalanan kereta api seluruh pelanggan,” pungkas Didiek.
Evakuasi KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, berhasil diselesaikan dalam waktu singkat oleh KAI Daop 3 Cirebon. Perbaikan jalur yang rusak akibat kejadian tersebut telah rampung dan jalur kereta api utara kembali normal beroperasi mulai pukul 10.00 WIB, Sabtu (2/8).
Meskipun insiden tersebut sempat mengganggu jadwal perjalanan hingga menyebabkan penundaan dan perubahan rute bagi beberapa kereta api, langkah cepat dan koordinasi antar pihak terkait mampu meminimalisir dampak yang lebih besar.
Penanganan kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi PT KAI dalam upaya meningkatkan keselamatan operasional dan kenyamanan para pengguna jasa kereta api di masa depan.
- Penulis: markom kabarjatengterkini