Kota Semarang Ditunjuk Jadi Wilayah Pilot Project Program Nasional Ruang Bersama Indonesia (RBI)
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Sel, 5 Agu 2025
- visibility 25

Foto: Agustina Wilujeng selaku Wali Kota Semarang turut menyambut positif program RBI (Sumber: Dok. Pemkot Semarang)
Semarang, Kabarjatengterkini.com – Kota Semarang ditunjuk sebagai salah satu wilayah untuk pilot project program Ruang Bersama Indonesia (RBI). Program RBI ini merupakan inisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Program ini merupakan kelanjutan dari program Desa /Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Tujuannya, untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, terutama di tingkat desa.
Agustina Wilujeng selaku Wali Kota Semarang turut menyambut positif hal ini, terlebih di wilayahnya sudah ada komunitas dan kegiatan yang sejalan. Sehingga, hanya perlu disesuaikan dan dikuatkan untuk percontohan program RBI ini.
“Kita siap menjadi pilot project karena sebenarnya sudah ada. Tinggal mendeteksi mana saja yang sudah mirip dan memperkuat kontennya,” ujar Agustina baru-baru ini.
Ia juga mendorong berbagai elemen masyarakat bekerja sama untuk keberhasilan program, sehingga tidak hanya para pegiat perempuan atau ASN saja. Terlebih, RBI mengedepankan sinergi antar lembaga dan masyarakat dalam mewujudkan ruang aman bagi perempuan dan anak.
“Jadi untuk kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, pamong-nya tidak hanya pegiat perempuan atau ASN, tapi juga tokoh-tokoh agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),” jelasnya.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menjelaskan alasan Kota Semarang dipilih menjadi wilayah pilot project program RBI. Salah satunya, yakni karena semangat para pegiat dan aktivis perempuan yang besar.
“Kota Semarang ini akan kita jadikan pilot project bagaimana kelurahan-kelurahan yang ada bisa mewujudkan RBI,” kata dia.
“Karena di Kota Semarang ini, perempuannya, penggiatnya, aktivisnya luar biasa. Jadi tidak salah pilihlah kalau kita menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project,” lanjutnya.
Harapannya, program ini menghadirkan kesadaran masyarakat, terutama di tingkat kelurahan/desa akan pentingnya ruang aman dan kolaboratif bagi perempuan dan anak. Untuk menyukseskan program ini juga diperlukan peran dari berbagai pihak.
“Tambahan dari RBI hanya satu, yaitu adanya kolaborasi, sinergi, dan kerja sama dari berbagai pihak. Karena tidak mungkin persoalan perempuan dan anak bisa diselesaikan oleh satu kementerian saja,” tambah Arifatul. (Adv)
- Penulis: Anisya Gusti