Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Pawai Sound Horeg di Mulyorejo, Kota Malang, Ricuh: Adu Pukul Pecah Antara Peserta dan Warga

Pawai Sound Horeg di Mulyorejo, Kota Malang, Ricuh: Adu Pukul Pecah Antara Peserta dan Warga

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
  • visibility 26

Kabarjatengterkini.comPawai sound horeg yang digelar di wilayah Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Minggu (13/7), diwarnai insiden kericuhan antara peserta pawai dengan warga. Ketegangan ini bahkan berujung adu pukul, yang mengakibatkan seorang warga mengalami luka di bagian pelipis.

Menurut keterangan resmi dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota, kericuhan bermula ketika rombongan peserta pawai nomor urut 2, yang berasal dari warga Jalan Imam Sujono RT 02 RW 04, Kelurahan Mulyorejo, melintas di Jalan Budi Utomo. Di saat yang bersamaan, seorang warga bernama Rumini (55 tahun) tiba-tiba berteriak di jalan, meminta agar sound system yang digunakan peserta pawai segera dimatikan.

“Kejadian bermula saat peserta kirab budaya nomor urut 2 lewat di Jalan Budi Utomo. Tiba-tiba ada warga atas nama Rumini berteriak-teriak meminta sound dimatikan karena merasa terganggu,” ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, saat dikonfirmasi pada Selasa (15/7).

Melihat sang istri berteriak di tengah jalan, suami Rumini, Moh Amin (57 tahun), keluar dari rumah untuk mencoba menenangkan situasi. Namun, tindakan Moh Amin justru memicu ketegangan. Ia dilaporkan mendorong salah satu peserta pawai, yang membuat peserta lain dari rombongan yang sama terpancing emosi.

“Mengetahui istrinya berteriak, Moh Amin keluar dan mendorong salah satu peserta kirab budaya. Tak terima dengan tindakan tersebut, peserta lainnya langsung bereaksi hingga terjadi pemukulan,” jelas Yudi.

Akibat insiden tersebut, Moh Amin mengalami luka di bagian pelipis. Peristiwa ini sempat menjadi perhatian warga sekitar dan nyaris membuat suasana pawai berubah menjadi chaos. Namun, pihak panitia dan aparat keamanan yang berada di lokasi segera meredakan situasi agar tidak semakin memanas.

Sound System Pawai Sudah Diatur Panitia

Dalam klarifikasinya, Yudi menegaskan bahwa penggunaan sound system selama pawai sebenarnya telah diatur oleh panitia. Masing-masing peserta hanya diizinkan membawa satu unit mobil pikap dengan batas maksimal 6 subwoofer berukuran 18 inci (2 mata). Aturan ini diterapkan untuk menjaga ketertiban dan mengurangi kebisingan selama acara berlangsung.

“Untuk penggunaan sound sudah ada aturan dari panitia. Peserta hanya diperbolehkan membawa mobil pikap dengan maksimal 6 subwoofer berukuran 18 inci. Tidak boleh lebih dari itu,” tegasnya.

Namun demikian, ketegangan yang terjadi menunjukkan bahwa masih ada ketidaksesuaian antara pelaksanaan di lapangan dengan kenyamanan warga sekitar.

Mediasi dan Penyelesaian Secara Kekeluargaan

Pihak Kelurahan Mulyorejo segera bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Pada hari yang sama, kedua belah pihak, yaitu keluarga Moh Amin dan perwakilan peserta pawai dari RT 02 RW 04, difasilitasi untuk melakukan mediasi di kantor kelurahan. Hasilnya, kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dan damai.

“Pada hari itu juga sudah dilakukan mediasi di Kelurahan Mulyorejo. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan,” tutur Yudi.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan itikad baik, perwakilan warga RT 02 RW 04 memberikan kompensasi kepada Moh Amin yang mengalami luka. Uang kompensasi sebesar Rp 2 juta telah diserahkan langsung dan diterima oleh pihak keluarga korban.

“Sesuai permintaan korban, warga memberikan kompensasi sebesar dua juta rupiah, dan uang tersebut sudah diterima,” tambah Yudi.

Evaluasi Penyelenggaraan Pawai Sound Horeg

Insiden kericuhan ini menjadi perhatian publik, terutama terkait penyelenggaraan pawai sound horeg di tengah permukiman padat. Banyak warga mulai mempertanyakan kembali efektivitas pengaturan teknis dan sosial selama pawai berlangsung.

Pawai budaya yang digelar dengan semangat kebersamaan dan hiburan seharusnya mampu menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga, bukan justru menimbulkan konflik. Peristiwa ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi panitia penyelenggara dan pemerintah setempat agar lebih memperhatikan dampak sosial dari kegiatan serupa di masa mendatang.

Masyarakat juga diminta untuk menjaga kondusivitas dan mengutamakan dialog dalam menyikapi ketidaknyamanan yang mungkin muncul selama pelaksanaan acara-acara publik.

Kericuhan dalam pawai sound horeg di Mulyorejo, Kota Malang, menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Penyelenggara, peserta, dan warga harus saling menghormati agar tradisi budaya seperti kirab dan pawai bisa tetap berlangsung tanpa menimbulkan gesekan. Dengan mediasi yang telah dilakukan dan penyelesaian kekeluargaan, diharapkan ketegangan tidak berlanjut dan kerukunan di lingkungan masyarakat tetap terjaga.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kacang-kacangan Berikut Cocok untuk Camilan Saat Diet!

    Kacang-kacangan Berikut Cocok untuk Camilan Saat Diet!

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 33
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Kacang-kacangan merupakan salah satu camilan yang dianjurkan dikonsumsi, terutama saat diet karena dapat menawarkan banyak manfaat kesehatan, sekaligus membantu mengelola nafsu makan. Kacang-kacangan bagus untuk diet karena kaya akan serat, protein, dan lemak sehat, yang membantu memberikan rasa kenyang lebih lama dan mendukung metabolisme tubuh. Selain itu, beberapa jenis kacang bermanfaat mengurangi risiko penyakit dan mendukung sistem […]

  • Rembang Jadi Salah Satu Daerah Pilot Project Program Rabu Pon

    Rembang Jadi Salah Satu Daerah Pilot Project Program Rabu Pon

    • calendar_month Kam, 31 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Rembang, Kabarjatengterkini.com – Kabupaten Rembang jadi salah satu dari lima kabupaten/kota di Jawa Tengah sebagai wilayah pilot project program Gerakan Ibu Menanam Pohon (Rabu Pon) yang diinisiasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jateng. Kegiatan tersebut dipusatkan di Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Sedan, Rembang. Diketahui, desa itu termasuk kategori desa dengan tingkat kemiskinan […]

  • camilan

    Sawi Gulung Isi Ayam Rendah Kalori: Camilan Sehat untuk Diet

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Sedang mencari camilan sehat yang cocok untuk diet tapi tetap enak? Sawi gulung isi ayam bisa menjadi pilihan yang sempurna. Selain rendah kalori, resep ini juga kaya akan protein dan serat. Dengan kombinasi antara daun sawi yang kaya nutrisi dan isian ayam yang gurih, camilan ini cocok disantap kapan saja tanpa rasa bersalah. Dalam […]

  • konflik

    Konflik Perbatasan Memanas, Pemimpin Thailand dan Kamboja Akan Gelar Pertemuan Damai di Malaysia

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Meski situasi perbatasan antara Thailand dan Kamboja semakin memanas, kedua pemimpin negara akhirnya sepakat untuk melakukan perundingan damai di Malaysia pada Senin (28/7) sore. Pertemuan ini akan dimediasi langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, serta dihadiri perwakilan dari Tiongkok sebagai pengamat penting. Namun, menjelang pertemuan diplomatik itu, pertempuran terus berlanjut di lapangan, […]

  • Jateng Bidik Posisi Tiga Besar Fornas 2025

    Jateng Bidik Posisi Tiga Besar Fornas 2025

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Agriantika Fallent
    • visibility 168
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Kontingen Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Tengah bakal berlaga pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025, di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam ajang tersebut, Jateng membidik posisi tiga besar. Ada sebanyak 869 orang, terdiri dari 770 atlet dan 99 ofisial yang berangkat. Mereka berasal dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Ajang […]

  • resep teri

    Resep Teri Goreng Myeolchi Bokkeum: Camilan Gurih Khas Korea yang Lezat dan Praktis

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Apakah Anda sedang mencari resep camilan praktis yang gurih dan renyah? Teri Goreng Myeolchi Bokkeum bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda coba di rumah. Hidangan khas Korea ini terkenal dengan cita rasa asin manis yang pas, tekstur renyah dari ikan teri goreng, serta aroma harum yang menggugah selera. Dalam artikel ini, kami akan membagikan […]

expand_less