Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Jawa Tengah » Produksi Garam di Jateng Berpotensi Besar Dukung Swasembada, Pemprov Siap Kolaborasi dengan Swasta

Produksi Garam di Jateng Berpotensi Besar Dukung Swasembada, Pemprov Siap Kolaborasi dengan Swasta

  • account_circle Anisya Gusti
  • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
  • visibility 114

Semarang, KabarJatengTerkini.com – Produksi garam di Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Potensi ini menarik minat investor untuk memperluas industri, sekaligus meningkatkan produksi nasional dalam mendukung swasembada.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menyebutkan, potensi ini perlu dikembangkan lantaran produksi garam di Indonesia masih minim, dan saat ini pemerintah masih mengimpor garam dari luar negeri.

“Memang perlu ada intensifikasi lagi, atau bahkan ekstensifikasi atau perluasan sentra garam,” katanya.

Sementara itu, CEO PT Susanti Megah, Hermawan Santoso mengatakan bahwa diperlukan kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta untuk mewujudkan swasembada garam. Disebutkan, dibutuhkan lahan untuk pengembangan tambak garam seluas kurang lebih 3.000 hektare.

“Potensi garam Jawa Tengah sebenarnya cukup bagus, pemerintah juga sudah bicara, Pak Luthfi sudah mau support,” beber Hermawan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi menambahkan, data produksi garam di Jawa Tengah pada 2024 mencapai 536.612 ton. Sementara, luas lahan produksi garam sekitar 8.267 hektare, dengan jumlah petani garam sebanyak 6.420 orang.

Jumlah tersebut tersebar di sembilan daerah sentra garam di Jawa Tengah, meliputi Brebes, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan.

Berdasarkan data tahun 2024, kebutuhan garam di Jawa Tengah sebesar 119.400 ton. Terdiri atas 33.000 ton untuk garam konsumsi, dan 86.400 ton untuk garam industri.

Meski demikian, produksi lokal tidak seluruhnya sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan industri. Ini karena keterbatasan di teknologi untuk memproduksi garam, produksi yang dipengaruhi oleh cuaca, dan faktor-faktor lainnya.

“Itu yang untuk garam rakyat dengan NaCL 95%. Kalau untuk industri NaCL-nya harus di atas 97%,” terang Endi Faiz. (*)

  • Penulis: Anisya Gusti

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemprov Jateng Upayakan Pengembangan Wisata Dieng dengan Aglomerasi

    Pemprov Jateng Upayakan Pengembangan Wisata Dieng dengan Aglomerasi

    • calendar_month Sen, 25 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Banjarnegara, Kabarjatengterkini.com – Kawasan Dieng di Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah. Maka dari itu, pemerintah provinsi terus mendorong pengembangannya guna meningkatkan ekonomi dan pariwisata lokal. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan pengembangan kawasan Dieng dapat dilakukan dengan meningkatkan infrastruktur penunjang dan destinasi pendukung. Menurutnya, ini bisa menarik lebih banyak […]

  • upacara

    Paskibraka Menangis Usai Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Mamasa

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Mamasa, Kabarjatengterkini.com – Momen haru mewarnai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (17/8/2025). Sejumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) terlihat menangis usai upacara selesai dilaksanakan. Tangis para anggota Paskibraka itu dipicu oleh insiden tak terduga yang terjadi saat upacara pengibaran bendera Merah Putih berlangsung. Bendera yang seharusnya […]

  • Semarang Raih Predikat Tertinggi Kota Layak Anak (KLA) 2025, Pemkot: Wujud Nyata Kerja Keras Bersama

    Semarang Raih Predikat Tertinggi Kota Layak Anak (KLA) 2025, Pemkot: Wujud Nyata Kerja Keras Bersama

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 27
    • 0Komentar

      Semarang, Kabarjatengterkini.com – Semarang jadi salah satu kota ramah anak. Hal ini dibuktikan dengan predikat Utama yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI baru-baru ini sebagai Kota Layak Anak (KLA) 2025. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan bahwa wilayahnya termasuk ke dalam 22 kabupaten/kota se-Indonesia yang berhasil mencapai tingkat tertinggi, […]

  • Mengapa Usus Dijuluki ‘Otak Kedua’? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    Mengapa Usus Dijuluki ‘Otak Kedua’? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    • calendar_month Rab, 20 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Tahukah kamu bahwa usus manusia sering dijuluki sebagai ‘otak kedua’? Julukan ini bukan sekadar metafora, melainkan berakar dari penemuan ilmiah yang mengungkap bahwa usus memiliki sistem saraf yang sangat kompleks, bahkan mampu berfungsi secara independen dari otak utama di kepala. Dalam dunia medis dan biologi, istilah “otak kedua” mengacu pada sistem saraf enterik (Enteric […]

  • Berikut Kuliner Lokal Indonesia yang Sering Disajikan Saat Lebaran

    Berikut Kuliner Lokal Indonesia yang Sering Disajikan Saat Lebaran

    • calendar_month Ming, 30 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 19
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Indonesia memiliki berbagai kuliner lezat. Beberapa jenis kuliner tersebut merupakan makanan lokal yang jadi primadona banyak orang di Indonesia, serta sering dihidangkan di perayaan-perayaan besar, termasuk Lebaran. Makanan khas Indonesia biasanya diolah menggunakan beragam olahan rempah dan bumbu, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan lezat. Beberapa jenis makanan ini juga disajikan dengan kuah sehingga […]

  • penemuan

    Penemuan Pouch Misterius dari Zaman Tembaga di Jerman: Mengungkap Status Sosial dan Budaya Kuno

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Sebuah penemuan arkeologis yang menakjubkan terjadi di Jerman, di mana tim arkeolog menemukan tiga kerangka wanita dari Zaman Tembaga yang dimakamkan dengan benda misterius yang mengundang perhatian dunia. Pouch besar yang menyerupai gendongan bayi ditemukan di makam-makam tersebut, dihiasi dengan ratusan gigi anjing dan serigala, memberikan wawasan baru tentang praktik pemakaman dan budaya masyarakat […]

expand_less