Hiu Angelshark Langka Terekam di Teluk Cardigan, Pertanda Harapan untuk Laut Dunia
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Sel, 5 Agu 2025
- visibility 11

Kabarjatengterkini.com – Sebuah penemuan langka menggugah dunia konservasi laut. Seekor hiu angelshark (Squatina squatina), salah satu spesies hiu paling langka di dunia yang kini berstatus Critically Endangered atau sangat terancam punah, terekam kamera bawah laut di Teluk Cardigan, Wales. Rekaman ini mengejutkan para ilmuwan yang tergabung dalam proyek Dolphin Diet Detectives yang diprakarsai oleh Wildlife Trust of South & West Wales (WTSWW).
Hiu angelshark, yang tampak seperti gabungan antara ikan pari dan hiu, sebelumnya belum pernah terdeteksi di Teluk Cardigan sejak 2021. Kabar kemunculan kembali predator bawah laut ini sontak menjadi perhatian global, karena menandai harapan akan keberhasilan konservasi laut di tengah maraknya ancaman aktivitas manusia.
Angelshark, Spesies Hiu yang Hampir Punah
Angelshark adalah salah satu spesies hiu dasar laut yang dahulu tersebar luas di sepanjang pesisir Eropa hingga Afrika Utara. Di masa lalu, penampakan hiu ini di perairan Inggris, termasuk Wales, merupakan hal yang biasa. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, populasi angelshark menyusut drastis lebih dari 80% dalam waktu 45 tahun. Hal ini menyebabkan angelshark masuk dalam daftar spesies sangat terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Menurut Dr. Sarah Perry, Manajer Konservasi dan Riset Laut di WTSWW, penampakan ini merupakan momen yang sangat langka dan menggembirakan.
“Kami sangat senang bisa merekam angelshark di Teluk Cardigan. Ini perjumpaan yang sangat langka dan mengasyikkan,” ujar Perry. “Sebelum proyek ini dimulai, angelshark belum pernah terekam di kawasan ini sejak tahun 2021.”
Bukan Tujuan Utama, Tapi Jadi Temuan Berharga
Kamera bawah laut yang merekam angelshark sebenarnya dipasang bukan untuk meneliti hiu. Alat tersebut merupakan bagian dari proyek Dolphin Diet Detectives, yang bertujuan meneliti pola makan lumba-lumba di Teluk Cardigan serta memetakan keanekaragaman hayati bawah laut.
Namun, keberhasilan menangkap penampakan angelshark menjadi bukti kuat bahwa ekosistem laut di kawasan tersebut masih menyimpan kehidupan yang luar biasa, meskipun berada di bawah tekanan besar akibat aktivitas manusia.
Ancaman Serius: Pukat Hela Dasar
Salah satu penyebab utama anjloknya populasi angelshark adalah praktik penangkapan ikan menggunakan pukat hela dasar (bottom trawling). Metode ini menyeret jaring besar di sepanjang dasar laut, menghancurkan habitat dan menangkap berbagai makhluk laut, termasuk angelshark yang hidup di dasar perairan.
Pukat hela dasar telah lama dikritik sebagai metode tangkap yang tidak ramah lingkungan. Dalam film dokumenter OCEAN karya Sir David Attenborough, diperlihatkan bagaimana alat tangkap ini mengacak-acak dasar laut dan memaksa berbagai spesies seperti pari dan cumi-cumi melarikan diri dari kehancuran habitat mereka.
“Dampaknya setara dengan menggunduli hutan hujan Amazon,” ujar Toby Nowlan, sutradara film dokumenter tersebut. “Namun karena kerusakan terjadi di bawah laut dan tidak terlihat langsung, banyak orang tidak menyadari betapa besar ancamannya.”
Momentum untuk Perubahan
Penampakan angelshark ini terjadi di momen yang sangat krusial. Saat ini, Parlemen Wales (Senedd) dan pemerintah Inggris tengah membahas kebijakan larangan penggunaan pukat hela dasar di kawasan konservasi laut.
“Kamera bawah laut dalam proyek Dolphin Diet Detectives membuktikan bahwa dasar laut kita penuh kehidupan luar biasa,” jelas Perry. “Temuan ini menegaskan pentingnya melindungi habitat rapuh ini dari praktik yang merusak seperti pukat hela dasar.”
Jika diterapkan, larangan ini bisa menjadi langkah penting dalam menyelamatkan angelshark dan spesies laut lainnya yang bergantung pada ekosistem dasar laut.
Harapan dari Dasar Laut
Kemunculan kembali angelshark menjadi simbol perlawanan dan harapan di tengah krisis ekologi laut global. Spesies yang sempat nyaris tak terlihat kini hadir kembali, menunjukkan bahwa dengan perlindungan yang tepat, kehidupan bawah laut bisa pulih.
Bagi banyak ilmuwan dan pemerhati lingkungan, ini menjadi panggilan untuk meningkatkan upaya konservasi, menghentikan praktik tangkap yang merusak, dan menjaga kekayaan laut untuk generasi mendatang.
Penampakan langka angelshark di Teluk Cardigan bukan hanya kabar menggembirakan bagi dunia ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi bukti penting bahwa ekosistem laut masih memiliki harapan jika dikelola dengan benar. Kini saatnya pemerintah dan masyarakat dunia bertindak nyata dalam melindungi laut dari praktik destruktif seperti pukat hela dasar, agar spesies langka seperti angelshark tidak benar-benar punah.
- Penulis: markom kabarjatengterkini