Kemendikdasmen RI Salurkan Insentif ke Guru Non-ASN, Pemprov Sambut Baik
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 21

Foto: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi (Sumber: Dok. Pemprov Jateng)
Semarang, Kabarjatengterkini.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sambut positif program insentif bagi guru non-ASN dan pendidik nonformal. Insentif ini dialokasikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Program ini menjadi salah satu rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Guru-guru menjadi lebih sejahtera dengan hadirnya negara,” kata Ahmad Luthfi, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sadimin mengatakan bahwa Pemprov Jateng sudah lebih dulu memberikan insentif berupa honorarium sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) pada guru di satuan pendidikan (satpend) negeri (SMA/SMK/SLB).
Sehingga, program dari Kemendikdasmen ini ditujuan untuk menjangkau pihak-pihak yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi. Insentif berupa bantuan subsidi upah (BSU) selama tujuh bulan dengan nilai Rp300.000 per bulan, sehingga totalnya sebesar Rp2,1 juta.
“Baru tahun ini ada untuk insentif selama tujuh bulan, berarti total nilainya Rp2,1 juta. Dengan peningkatan kesejahteraan ini, harapannya kualitas pendidikan di Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya, akan lebih bermutu dan berkualitas,” kata Sadimin.
Dikatakan bahwa program BSU untuk guru non-ASN dan tenaga pendidik nonformal oleh Kemendikdasmen merupakan salah satu dari tiga program strategis pemerintah RI dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (*)
- Penulis: Anisya Gusti