Industri Hijau di Jawa Tengah Semakin Menggeliat
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Sab, 9 Agu 2025
- visibility 27

Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (Sumber: Dok. Pemprov Jateng)
Batang, Kabarjatengterkini.com – Industri hijau di Jawa Tengah semakin menggeliat. Terlebih dengan peresmian operasional tahap I PT Solar Energi Generasi (SEG) Solar Manufaktur Indonesia di Kawasan Industropolis Batang baru-baru ini.
“Hari ini kita telah meresmikan energi terbarukan terkait dengan solar panel. Jadi solar panel ini adalah salah satu yang terbesar yang berinvestasi di Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi, Jumat (8/8/2025).
PT SEG Solar Manufacturing Indonesia memulai pembangunan pabrik photovoltaic (PV) atau panel surya di lahan seluas kurang lebih 40-41 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan nilai investasi mencapai Rp8 triliun.
Energi yang dihasilkan kapasitasnya sekitar 5 GW sel surya dan 5 GW modul surya per tahun, menjadikan pabrik PV terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, investasi tersebut berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 3.000 orang. Saat ini, baru 350 orang tenaga kerja Indonesia dan 70 orang tenaga kerja asing (TKA) yang terserap dalam industri ini.
Ahmad Luthfi mengatakan, operasional pabrik solar panel selaras dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggalakkan investasi energi baru terbarukan. Pasalnya, sektor ini menjadi menjadi salah satu magnet investasi dari luar negeri.
“Jadi investasi dari luar, selalu yang ditanyakan adalah energi terbarukan,” jelasnya.
Energi baru terbarukan di Jawa Tengah tidak hanya terpaku pada solar panel saja, namun juga tenaga air, tenaga angin, hingga panas bumi.
Diketahui, sebelum kehadiran PT SEG Solar Manufaktur Indonesia di KITB, salah satu perusahaan dari China lebih dulu beroperasi di Kawasan Ekonomi Kendal (KEK).
“Semua kita lakukan agar ke depan Jawa Tengah memiliki energi terbarukan yang unggul, dalam rangka mendukung program pemerintah, yaitu mandiri energi yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia,” pungkas dia. (*)
- Penulis: Anisya Gusti