Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Sains » Penemuan Pouch Misterius dari Zaman Tembaga di Jerman: Mengungkap Status Sosial dan Budaya Kuno

Penemuan Pouch Misterius dari Zaman Tembaga di Jerman: Mengungkap Status Sosial dan Budaya Kuno

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
  • visibility 15

Kabarjatengterkini.com – Sebuah penemuan arkeologis yang menakjubkan terjadi di Jerman, di mana tim arkeolog menemukan tiga kerangka wanita dari Zaman Tembaga yang dimakamkan dengan benda misterius yang mengundang perhatian dunia. Pouch besar yang menyerupai gendongan bayi ditemukan di makam-makam tersebut, dihiasi dengan ratusan gigi anjing dan serigala, memberikan wawasan baru tentang praktik pemakaman dan budaya masyarakat pada masa itu.

Penemuan ini berlangsung di sekitar desa Krauschwitz, Saxony-Anhalt, di tengah persiapan pembangunan jaringan listrik. Pouch misterius tersebut ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di makam yang berasal dari budaya Corded Ware – peradaban yang tersebar luas di Eropa, mulai dari Skandinavia hingga wilayah yang kini menjadi Ukraina. Budaya ini berkembang sekitar tahun 2900 hingga 2350 SM, dan sering kali dikaitkan dengan tradisi penguburan yang sangat kaya dengan simbolisme dan makna.

Pouch Hiasi Ratusan Gigi Anjing dan Serigala

Meskipun kain atau kulit yang digunakan untuk membuat pouch ini telah lama membusuk, para peneliti menemukan barisan gigi hewan yang menunjukkan bahwa pouch tersebut pernah dijahit membentuk pola bersusun seperti genteng atap. Gigi-gigi anjing, terutama gigi taring dan seri dari anjing berukuran sedang yang mirip dengan ras Münsterländer kecil, ditemukan di ketiga makam yang berbeda, masing-masing dihiasi hampir 350 gigi anjing. Menariknya, tali lebar yang digunakan untuk membawa pouch ini juga dihiasi dengan gigi serigala dan beberapa gigi rubah.

Menurut Oliver Dietrich, arkeolog yang bekerja di Kantor Warisan Budaya Saxony-Anhalt, penemuan ini memberikan petunjuk langka tentang benda yang biasanya sudah musnah dalam penggalian arkeologi. Dietrich juga menekankan bahwa mengumpulkan gigi anjing dalam jumlah sebanyak itu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, besar kemungkinan pouch ini melambangkan status sosial tinggi bagi orang yang dimakamkan bersama benda tersebut.

“Ini adalah temuan yang sangat berharga karena menyarankan bahwa pouch tersebut mungkin bukan hanya sebuah benda fungsional, tetapi juga simbol status dan identitas sosial,” ujar Dietrich dalam wawancaranya dengan Live Science.

Pouch sebagai Gendongan Bayi Kuno?

Salah satu aspek paling menarik dari penemuan ini adalah hipotesis bahwa pouch tersebut digunakan sebagai gendongan bayi kuno. Di dalam satu pouch, peneliti menemukan tulang bayi yang baru lahir, yang memperkuat dugaan bahwa benda tersebut digunakan untuk membawa bayi. Meskipun ukuran pouch tidak memungkinkan bayi untuk dimasukkan secara penuh, kemungkinan bayi tersebut dibaringkan telentang dan ditutupi dengan selimut kecil yang dihiasi dengan gigi-gigi anjing.

Selimut ini, yang memiliki efek berpayet meskipun bahan dasarnya belum dapat dipastikan, tampaknya menjadi simbol perlindungan dan penghormatan terhadap kehidupan bayi yang baru lahir. Hal ini juga mencerminkan cara masyarakat Corded Ware memandang bayi dan status sosial ibu mereka.

“Pouch ini menunjukkan bagaimana orang-orang zaman dahulu menganggap penting kehidupan bayi dan memberikan penghormatan yang luar biasa, bahkan dalam praktik pemakaman,” kata Dietrich.

Kelangkaan Pouch dan Makna Budaya

Penemuan pouch yang dihiasi gigi hewan ini juga sangat langka. Dari 10 makam perempuan yang digali di dekat desa Krauschwitz, hanya dua di antaranya yang ditemukan memiliki pouch. Hal ini menunjukkan bahwa pouch ini adalah benda yang sangat berharga dalam budaya Corded Ware, yang hanya ditemukan di sejumlah makam tertentu.

Pouch serupa juga ditemukan di makam di desa Nessa, sekitar 1,7 kilometer dari lokasi penggalian utama. Di makam ini, pouch mengandung tulang bayi yang baru lahir. Peneliti berencana untuk menganalisis tulang-tulang perempuan yang ditemukan di dalam makam bersama pouch untuk mengetahui usia mereka saat meninggal. Jika DNA bayi yang ditemukan cukup terjaga, tes DNA juga akan dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan ibu-anak di antara keduanya.

Kaitan dengan Budaya Baalberg yang Lebih Tua

Penemuan ini juga memberikan gambaran mengenai perubahan praktik pemakaman dari masa ke masa. Makam-makam dari budaya Corded Ware ditemukan berdekatan dengan makam budaya Baalberg yang lebih tua, yang berasal dari periode Neolitikum sekitar 6.000 tahun yang lalu. Masyarakat Baalberg dikenal menguburkan jenazah mereka di bawah bangunan kayu, sebuah tradisi yang tidak lagi diterapkan oleh masyarakat Corded Ware pada Zaman Tembaga (Eneolitik).

Budaya Corded Ware lebih menekankan identitas gender dalam praktik pemakaman mereka. Peneliti menemukan bahwa pria biasanya dikuburkan dalam posisi menyamping ke kanan, sementara perempuan dikuburkan ke kiri. Pria sering dikuburkan dengan simbol senjata seperti kapak, sementara perempuan biasanya dimakamkan dengan perhiasan dan ornamen. Kebanyakan jenazah dari kedua jenis kelamin dimakamkan dengan kepala menghadap ke selatan.

Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang budaya dan praktik pemakaman masyarakat Zaman Tembaga, serta menunjukkan pentingnya peran sosial dan status dalam kehidupan mereka. Pouch yang dihiasi dengan gigi hewan ini tidak hanya mencerminkan kebiasaan sosial mereka, tetapi juga bagaimana mereka memperlakukan kehidupan bayi dan orang yang meninggal. Dengan penemuan ini, para arkeolog berharap bisa lebih memahami kehidupan masyarakat Corded Ware yang telah lama hilang, serta nilai-nilai budaya yang mereka anut.

Pouch dengan gigi anjing dan serigala ini bisa jadi bukan hanya sekadar benda pemakaman, tetapi simbol status, perlindungan, dan penghormatan terhadap yang telah tiada. Di balik penemuan ini, terkandung cerita tentang hubungan sosial dan spiritual yang kaya dalam budaya yang berkembang ribuan tahun lalu.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • masyarakat

    Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu Gelar Demo Besar-Besaran, Tuntut Pemakzulan Bupati Sudewo

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Pati, Kabarjatengterkini.com – Gelombang protes terhadap kepemimpinan Bupati Pati, Sudewo, kembali memuncak. Kali ini, Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu (AMPB) akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Senin, 25 Agustus 2025, di depan Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Pati. Aksi ini menjadi lanjutan dari demonstrasi sebelumnya yang digelar pada 13 Agustus 2025. Namun, menurut Koordinator […]

  • lama

    Keseringan Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Otak Menyusut, Kok Bisa? Ini Penjelasan Medisnya

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 100
    • 0Komentar

    Jakarta, Kabarjatengterkini.com – Di era digital dan pekerjaan berbasis layar seperti sekarang ini, duduk berjam-jam di depan komputer sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa duduk terlalu lama ternyata bisa berdampak serius pada kesehatan otak? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keseringan duduk tanpa diselingi aktivitas fisik bisa membuat otak menyusut, terutama di bagian yang […]

  • Gubernur Jateng Instruksikan Bentuk 1.000 Desa Wisata

    Gubernur Jateng Instruksikan Bentuk 1.000 Desa Wisata

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Semarang, Kabarjatengterkini.com – Pengembangan sektor pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) terus digencarkan. Ini bertujuan untuk menggaet lebih banyak wisatawan ke daerah wisata yang ada di Jateng, sekaligus membantu geliat perekonomian lokal. Adapun salah satu gagasan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi terkait pengembangan sektor wisata di Jateng adalah membentuk seribu desa wisata. Pihaknya mengajak masyarakat turut […]

  • Ajang PADI 2025 di Temanggung Kumpulkan Transaksi Hingga Rp6,377 Miliar

    Ajang PADI 2025 di Temanggung Kumpulkan Transaksi Hingga Rp6,377 Miliar

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Temanggung, Kabarjatengterkini.com – Ajang Pekan Agro Inovasi dan Digitalisasi (PADI) 2025 di Kabupaten Temanggung berhasil mengumpulkan pengunjung sebanyak 133.444 orang dengan transaksi senilai Rp6,377 miliar sejak digelar pada 18 Juli hingga 22 Juli 2025. Ketua Panitia PADI 2025, Shofyan Adi Cahyono menyampaikan bahwa gelaran PADI 2025 diikuti oleh 186 stan dari stakeholder, UMKM, institusi pemerintah, […]

  • jateng

    Dukung Kelancaran Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi Jateng, Pemprov Jateng Bakal Tata Kawasan Pesisir Batang dan Semarang

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 122
    • 0Komentar

    KabarJatengTerkini.com – Kawasan pesisir Kabupaten Batang dan Kota Semarang bakal dilakukan penataan. Utamanya, di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industripolis Batang dan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang guna mendukung pertumbuhan perekonomian daerah. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menuturkan bahwa rencana penataan dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dengan nilai investasi mencapai Rp114 triliun. […]

  • iklim

    Waspada! Perubahan Iklim Bisa Bangkitkan Ratusan Gunung Api Tidur di Bawah Es

    • calendar_month Sen, 14 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Perubahan iklim selama ini dikenal sebagai penyebab mencairnya gunung es dan naiknya permukaan laut. Namun, riset terbaru mengungkap ancaman tersembunyi lain yang tidak kalah mengkhawatirkan: bangkitnya ratusan gunung berapi tidur yang tersembunyi di bawah lapisan es tebal. Studi baru yang dipresentasikan dalam Konferensi Goldschmidt 2025 di Praha, Ceko, memetakan dinamika magma di bawah gletser […]

expand_less