Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Sains » Penemuan Pouch Misterius dari Zaman Tembaga di Jerman: Mengungkap Status Sosial dan Budaya Kuno

Penemuan Pouch Misterius dari Zaman Tembaga di Jerman: Mengungkap Status Sosial dan Budaya Kuno

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
  • visibility 17

Kabarjatengterkini.com – Sebuah penemuan arkeologis yang menakjubkan terjadi di Jerman, di mana tim arkeolog menemukan tiga kerangka wanita dari Zaman Tembaga yang dimakamkan dengan benda misterius yang mengundang perhatian dunia. Pouch besar yang menyerupai gendongan bayi ditemukan di makam-makam tersebut, dihiasi dengan ratusan gigi anjing dan serigala, memberikan wawasan baru tentang praktik pemakaman dan budaya masyarakat pada masa itu.

Penemuan ini berlangsung di sekitar desa Krauschwitz, Saxony-Anhalt, di tengah persiapan pembangunan jaringan listrik. Pouch misterius tersebut ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di makam yang berasal dari budaya Corded Ware – peradaban yang tersebar luas di Eropa, mulai dari Skandinavia hingga wilayah yang kini menjadi Ukraina. Budaya ini berkembang sekitar tahun 2900 hingga 2350 SM, dan sering kali dikaitkan dengan tradisi penguburan yang sangat kaya dengan simbolisme dan makna.

Pouch Hiasi Ratusan Gigi Anjing dan Serigala

Meskipun kain atau kulit yang digunakan untuk membuat pouch ini telah lama membusuk, para peneliti menemukan barisan gigi hewan yang menunjukkan bahwa pouch tersebut pernah dijahit membentuk pola bersusun seperti genteng atap. Gigi-gigi anjing, terutama gigi taring dan seri dari anjing berukuran sedang yang mirip dengan ras Münsterländer kecil, ditemukan di ketiga makam yang berbeda, masing-masing dihiasi hampir 350 gigi anjing. Menariknya, tali lebar yang digunakan untuk membawa pouch ini juga dihiasi dengan gigi serigala dan beberapa gigi rubah.

Menurut Oliver Dietrich, arkeolog yang bekerja di Kantor Warisan Budaya Saxony-Anhalt, penemuan ini memberikan petunjuk langka tentang benda yang biasanya sudah musnah dalam penggalian arkeologi. Dietrich juga menekankan bahwa mengumpulkan gigi anjing dalam jumlah sebanyak itu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, besar kemungkinan pouch ini melambangkan status sosial tinggi bagi orang yang dimakamkan bersama benda tersebut.

“Ini adalah temuan yang sangat berharga karena menyarankan bahwa pouch tersebut mungkin bukan hanya sebuah benda fungsional, tetapi juga simbol status dan identitas sosial,” ujar Dietrich dalam wawancaranya dengan Live Science.

Pouch sebagai Gendongan Bayi Kuno?

Salah satu aspek paling menarik dari penemuan ini adalah hipotesis bahwa pouch tersebut digunakan sebagai gendongan bayi kuno. Di dalam satu pouch, peneliti menemukan tulang bayi yang baru lahir, yang memperkuat dugaan bahwa benda tersebut digunakan untuk membawa bayi. Meskipun ukuran pouch tidak memungkinkan bayi untuk dimasukkan secara penuh, kemungkinan bayi tersebut dibaringkan telentang dan ditutupi dengan selimut kecil yang dihiasi dengan gigi-gigi anjing.

Selimut ini, yang memiliki efek berpayet meskipun bahan dasarnya belum dapat dipastikan, tampaknya menjadi simbol perlindungan dan penghormatan terhadap kehidupan bayi yang baru lahir. Hal ini juga mencerminkan cara masyarakat Corded Ware memandang bayi dan status sosial ibu mereka.

“Pouch ini menunjukkan bagaimana orang-orang zaman dahulu menganggap penting kehidupan bayi dan memberikan penghormatan yang luar biasa, bahkan dalam praktik pemakaman,” kata Dietrich.

Kelangkaan Pouch dan Makna Budaya

Penemuan pouch yang dihiasi gigi hewan ini juga sangat langka. Dari 10 makam perempuan yang digali di dekat desa Krauschwitz, hanya dua di antaranya yang ditemukan memiliki pouch. Hal ini menunjukkan bahwa pouch ini adalah benda yang sangat berharga dalam budaya Corded Ware, yang hanya ditemukan di sejumlah makam tertentu.

Pouch serupa juga ditemukan di makam di desa Nessa, sekitar 1,7 kilometer dari lokasi penggalian utama. Di makam ini, pouch mengandung tulang bayi yang baru lahir. Peneliti berencana untuk menganalisis tulang-tulang perempuan yang ditemukan di dalam makam bersama pouch untuk mengetahui usia mereka saat meninggal. Jika DNA bayi yang ditemukan cukup terjaga, tes DNA juga akan dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan ibu-anak di antara keduanya.

Kaitan dengan Budaya Baalberg yang Lebih Tua

Penemuan ini juga memberikan gambaran mengenai perubahan praktik pemakaman dari masa ke masa. Makam-makam dari budaya Corded Ware ditemukan berdekatan dengan makam budaya Baalberg yang lebih tua, yang berasal dari periode Neolitikum sekitar 6.000 tahun yang lalu. Masyarakat Baalberg dikenal menguburkan jenazah mereka di bawah bangunan kayu, sebuah tradisi yang tidak lagi diterapkan oleh masyarakat Corded Ware pada Zaman Tembaga (Eneolitik).

Budaya Corded Ware lebih menekankan identitas gender dalam praktik pemakaman mereka. Peneliti menemukan bahwa pria biasanya dikuburkan dalam posisi menyamping ke kanan, sementara perempuan dikuburkan ke kiri. Pria sering dikuburkan dengan simbol senjata seperti kapak, sementara perempuan biasanya dimakamkan dengan perhiasan dan ornamen. Kebanyakan jenazah dari kedua jenis kelamin dimakamkan dengan kepala menghadap ke selatan.

Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang budaya dan praktik pemakaman masyarakat Zaman Tembaga, serta menunjukkan pentingnya peran sosial dan status dalam kehidupan mereka. Pouch yang dihiasi dengan gigi hewan ini tidak hanya mencerminkan kebiasaan sosial mereka, tetapi juga bagaimana mereka memperlakukan kehidupan bayi dan orang yang meninggal. Dengan penemuan ini, para arkeolog berharap bisa lebih memahami kehidupan masyarakat Corded Ware yang telah lama hilang, serta nilai-nilai budaya yang mereka anut.

Pouch dengan gigi anjing dan serigala ini bisa jadi bukan hanya sekadar benda pemakaman, tetapi simbol status, perlindungan, dan penghormatan terhadap yang telah tiada. Di balik penemuan ini, terkandung cerita tentang hubungan sosial dan spiritual yang kaya dalam budaya yang berkembang ribuan tahun lalu.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Festival Jateng Syariah (Fajar) 2025.

    Pemprov Upayakan Ekosistem Ekonomi Ramah Muslim Lewat Festival Jateng Syariah (Fajar) 2025

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 13
    • 0Komentar

      Semarang, Kabarjatengterkini.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus berupaya mendorong ekosistem ekonomi syariah di wilayahnya. Salah satunya dengan meningkatkan popularitas produk fesyen lokal dalam ajang Festival Jateng Syariah (Fajar) 2025. Gelaran tahunan tersebut diadakan di lobi Hotel Queen City Kota Semarang pada Kamis (14/8/2025) dengan memamerkan berbagai jenis pakaian produksi lokal. Tak hanya […]

  • Mayat yang Terlilit Lakban di Gondangdia Jakpus Ternyata Staf Kemlu

    Mayat yang Terlilit Lakban di Gondangdia Jakpus Ternyata Staf Kemlu

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 30
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Mayat yang ditemukan di Kos wilayah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) telah diketahui identitasnya. Korban inisial ADP (39) berasal dari Sleman dan diketahui bertugas di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). “Saya tidak bisa mengatakan itu diplomat, tapi dari kata saksi yang di TKP itu mengatakan bahwa beliau itu adalah PNS Kementerian Luar Negeri,” kata […]

  • 41 Warga di 8 Kecamatan Demak Dapat Bantuan Perbaikan RTLH

    Puluhan Warga di 8 Kecamatan Demak Dapat Bantuan Perbaikan RTLH

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Demak, Kabarjatengterkini.com – Puluhan warga di delapan kecamatan yang ada di Demak mendapatkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Totalnya ada sebanyak 41 penerima manfaat yang mendapatkan bantuan senilai Rp15 juta. Bupati Demak Eisti’anah menjelaskan, bantuan ini disalurkan melalui program peningkatan kualitas perumahan. Harapannya, warga Demak memiliki rumah yang layak huni, sehingga berdampak pada […]

  • Gubernur Jateng Instruksikan Bentuk 1.000 Desa Wisata

    Gubernur Jateng Instruksikan Bentuk 1.000 Desa Wisata

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Semarang, Kabarjatengterkini.com – Pengembangan sektor pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) terus digencarkan. Ini bertujuan untuk menggaet lebih banyak wisatawan ke daerah wisata yang ada di Jateng, sekaligus membantu geliat perekonomian lokal. Adapun salah satu gagasan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi terkait pengembangan sektor wisata di Jateng adalah membentuk seribu desa wisata. Pihaknya mengajak masyarakat turut […]

  • danau

    Menelusuri Keajaiban Gunung Nyiragongo dan Danau Lava Terbesar di Dunia

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Gunung Nyiragongo merupakan salah satu gunung berapi paling unik dan menakjubkan di dunia. Terletak di Republik Demokratik Kongo, gunung ini dikenal luas sebagai rumah bagi danau lava terbesar di Bumi. Fenomena alam yang langka ini menarik perhatian para ilmuwan, peneliti, dan wisatawan dari seluruh dunia. Namun, di balik keindahannya, Gunung Nyiragongo menyimpan fakta-fakta menarik […]

  • Polisi Amankan Tiga Preman Berkedok Penagih Utang di Tegal

    Polisi Amankan Tiga Preman Berkedok Penagih Utang di Tegal

    • calendar_month Jum, 16 Mei 2025
    • account_circle admin
    • visibility 23
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Polisi mengamankan tiga preman berkedok penagih utang di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Mereka diantaranya GN (50), PS (44), dan MP (45). Polda Jawa Tengah menangkap ketiga pelaku berdasarkan laporan dari masyarakat yang menjadi korban perampasan sepeda motor. Kasatgas Penegakan Hukum Operasi Aman Candi 2025, AKBP Suryadi mengungkapkan bahwa awalnya pihaknya mendapatkan laporan dari warga […]

expand_less