Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Sains » Cincin Api Pasifik: Jalur Rawan Gempa dan Letusan Gunung Api yang Mengintai 800 Juta Jiwa

Cincin Api Pasifik: Jalur Rawan Gempa dan Letusan Gunung Api yang Mengintai 800 Juta Jiwa

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Kam, 31 Jul 2025
  • visibility 17

Kabarjatengterkini.comCincin Api Pasifik atau dikenal juga dengan sebutan Ring of Fire merupakan zona seismik paling aktif di dunia. Kawasan ini membentuk jalur memanjang menyerupai tapal kuda yang mengelilingi hampir seluruh wilayah Samudra Pasifik, mulai dari pesisir barat Amerika Selatan, menyusuri Amerika Utara, melewati Alaska, hingga ke Jepang, Filipina, dan Indonesia.

Kawasan ini tidak hanya menyimpan ratusan gunung berapi aktif, tetapi juga menjadi pusat dari lebih dari 90 persen aktivitas gempa bumi global, menjadikannya wilayah paling rawan bencana alam di planet ini.

Mengapa Cincin Api Pasifik Begitu Aktif?

Fenomena geologi luar biasa yang terjadi di kawasan ini disebabkan oleh proses subduksi, yakni pergerakan lempeng tektonik samudra yang menyusup ke bawah lempeng lainnya. Proses ini menyebabkan batuan di mantel bumi meleleh menjadi magma. Ketika magma ini naik ke permukaan, ia membentuk gunung berapi, dan dalam skala besar, dapat meletus secara eksplosif.

Menurut Loÿc Vanderkluysen, vulkanolog dari Drexel University, yang membuat Ring of Fire istimewa adalah besarnya jumlah batas lempeng subduksi di wilayah Pasifik. Sekitar 90% dari total 55.000 kilometer batas subduksi dunia berada di kawasan ini. Itulah sebabnya aktivitas vulkanik dan gempa bumi di Ring of Fire jauh lebih sering dan dahsyat dibandingkan kawasan lain di dunia.

Sumber Gempa Terbesar di Dunia

Proses subduksi lempeng juga menyebabkan akumulasi tekanan luar biasa di kerak bumi. Saat tekanan ini dilepaskan, terjadilah gempa bumi. Jeffrey Karson, profesor emeritus tektonik dari Syracuse University, menyebutkan bahwa inilah alasan mengapa gempa-gempa besar bermagnitudo tinggi seperti yang melanda Jepang, Chili, dan Indonesia, sering kali berpusat di kawasan ini.

Ring of Fire mencatat lebih dari 75% gunung api aktif dunia, dan menjadi titik awal dari lebih dari 80% gempa bumi dengan magnitudo di atas 8 dalam beberapa dekade terakhir.

Miskonsepsi Tentang “Ring of Fire”

Meski istilah Cincin Api Pasifik telah dikenal luas, banyak ilmuwan sebenarnya mengkritik penggunaan istilah tersebut. Menurut Vanderkluysen, istilah ini seolah menyiratkan bahwa gunung-gunung berapi di kawasan ini saling terhubung dan bisa meletus secara berantai—padahal tidak.

Erik Klemetti, ahli vulkanologi dari Denison University, menyatakan bahwa Cincin Api lebih merupakan kebetulan geografis daripada sistem vulkanik tunggal. Misalnya, letusan gunung berapi di Jepang tidak akan memicu letusan serupa di Chili atau Indonesia.

Selain itu, meskipun disebut “cincin”, kenyataannya kawasan ini tidak membentuk lingkaran utuh. Beberapa wilayah seperti bagian tengah Chili atau Peru bahkan tidak memiliki gunung api aktif sama sekali.

Laboratorium Alam untuk Ilmu Pengetahuan

Terlepas dari kontroversi istilahnya, Ring of Fire menjadi laboratorium geologi terbesar di dunia. Sejak 1960, dua pertiga letusan gunung berapi terjadi di wilayah ini. Hal ini menjadikannya lokasi utama bagi penelitian vulkanologi, geologi, hingga seismologi.

Setiap gunung berapi di sini memiliki karakteristik unik — dari penyimpanan magma, jalur letusan, hingga bentuk kawahnya. Para ilmuwan meneliti perbedaan ini untuk memahami mekanisme letusan dan upaya prediksi bencana di masa depan.

Vanderkluysen menyebut bahwa studi tentang Cincin Api memberikan gambaran penting mengenai bagaimana magma terbentuk dan disimpan sebelum akhirnya keluar dalam bentuk letusan.

Ancaman Nyata bagi Populasi Global

Studi tentang Ring of Fire tidak hanya soal sains. Ini adalah soal keselamatan umat manusia. Diperkirakan lebih dari 800 juta orang tinggal dalam radius 100 kilometer dari gunung api aktif yang berada di kawasan Cincin Api. Ini termasuk kota-kota besar seperti Tokyo, Manila, Jakarta, dan Santiago.

Marc-Antoine Longpré, vulkanolog dari CUNY Graduate Center, menyatakan bahwa letusan besar yang terjadi di wilayah padat penduduk akan berdampak global, tak hanya lokal.

Pengembangan Sistem Peringatan Dini

Selain letusan gunung berapi, kawasan ini juga rawan tsunami besar yang dipicu gempa bawah laut. Oleh karena itu, data gempa yang dikumpulkan dari Ring of Fire sangat penting untuk mengembangkan sistem peringatan dini, alat deteksi bencana, dan upaya mitigasi lainnya.

Robert Butler, ahli tektonik dari University of Aberdeen, menjelaskan bahwa data ini membantu ilmuwan membedakan antara gempa biasa dan gempa dahsyat yang berpotensi memicu bencana skala besar.

Cincin Api Pasifik adalah kawasan yang menyimpan keindahan geologi dan bahaya yang sangat nyata. Di satu sisi, kawasan ini memberi kita pemahaman penting tentang proses geologi Bumi. Di sisi lain, kawasan ini menjadi peringatan keras bahwa kita hidup berdampingan dengan kekuatan alam yang luar biasa.

Sebagai wilayah rawan gempa dan letusan gunung berapi, edukasi, kesiapsiagaan, dan sistem mitigasi bencana menjadi kunci untuk melindungi jutaan jiwa yang tinggal di sepanjang jalur berbahaya ini.

 

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • lama

    Keseringan Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Otak Menyusut, Kok Bisa? Ini Penjelasan Medisnya

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 102
    • 0Komentar

    Jakarta, Kabarjatengterkini.com – Di era digital dan pekerjaan berbasis layar seperti sekarang ini, duduk berjam-jam di depan komputer sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa duduk terlalu lama ternyata bisa berdampak serius pada kesehatan otak? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keseringan duduk tanpa diselingi aktivitas fisik bisa membuat otak menyusut, terutama di bagian yang […]

  • Duh! Sampah Menumpuk di TPA Sanggrahan Temanggung Selama Lebaran

    Duh! Sampah Menumpuk di TPA Sanggrahan Temanggung Selama Lebaran

    • calendar_month Rab, 9 Apr 2025
    • account_circle admin
    • visibility 17
    • 0Komentar

    kabarjatengterkini.com – Volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sanggrahan, Kabupaten Temanggung menumpuk atau mengalami peningkatan menjadi 60 ton per hari selama Lebaran 2025. Terhitung sejak sejak H-7 hingga H+7. Sedangkan pada hari biasa mencapai 120 ton dan selama libur Lebaran 2025 menjadi 180 ton per hari. Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) […]

  • memilih

    Orangtua Wajib Tahu! 4 Tips Memilih Camilan Sehat untuk Anak

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 91
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Memilih camilan sehat untuk anak adalah salah satu tugas penting orang tua dalam mendukung tumbuh kembang si kecil. Anak-anak sering kali menyukai makanan ringan di sela waktu makan utama, namun tidak semua camilan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan mereka. Bahkan, camilan yang tinggi gula, garam, dan bahan tambahan buatan justru dapat berdampak buruk […]

  • Pemprov Jateng Upayakan Perluasan Pelatihan Tanggap Bencana Terhadap Para Difabel

    Pemprov Jateng Upayakan Perluasan Pelatihan Tanggap Bencana Terhadap Para Difabel

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Salatiga, Kabarjatengterkini.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengupayakan pelatihan tanggap bencana ke masyarakat. Upaya ini juga menyasar para difabel di wilayahnya. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan bahwa pelatihan tanggap kebencanaan terhadap difabel penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan saat terjadi bencana. Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan PMI dan BPBD terkait hal ini. “Kawan-kawan difabel […]

  • 400 Produk UMKM di Jateng Dinyatakan Bebas Zat Berbahaya

    400 Produk UMKM di Jateng Dinyatakan Bebas Zat Berbahaya

    • calendar_month Sen, 25 Agu 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Sebanyak 400 lebih usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Tengah (Jateng) telah dinyatakan bebas zat berbahaya, seperti formalin dan boraks, oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). Kepala BBPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan, ratusan produk tersebut telah diberikan Stiker Bebas Zat Berbahaya sebagai bentuk jaminan. Tak hanya itu, pihaknya […]

  • Tidak Hanya Wortel, Berikut 6 Makanan yang Sehatkan Mata

    Tidak Hanya Wortel, Berikut 6 Makanan yang Sehatkan Mata

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Mitrapost.com – Asupan makanan menjadi sumber gizi bagi tubuh untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk mata atau indra penglihatan kita. Beberapa nutrisi dalam makanan juga penting untuk kesehatan mata, termasuk vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan omega-3. Nutrisi tersebut terkandung dalam beberapa makanan sehat berikut ini. Simak selengkapnya! Ikan berlemak Ikan berlemak seperti tuna dan sarden mengandung asam lemak esensial, khususnya omega-3. […]

expand_less