Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Sains » Garmin Indonesia dan Divers Clean Action Bersinergi dalam Ocean Clean Up di Kepulauan Seribu

Garmin Indonesia dan Divers Clean Action Bersinergi dalam Ocean Clean Up di Kepulauan Seribu

  • account_circle markom kabarjatengterkini
  • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
  • visibility 17

Jakarta, Kabarjatengterkini.comGarmin Indonesia bersama Divers Clean Action (DCA) resmi menginisiasi kegiatan Ocean Clean Up sebagai bentuk nyata komitmen terhadap keberlanjutan ekosistem laut Indonesia. Program ini tidak hanya fokus pada pembersihan sampah di garis pantai, tetapi juga menyasar sampah yang tersembunyi di dasar laut, yang selama ini sulit terjangkau dan menjadi ancaman besar bagi biota laut.

Inisiasi kegiatan Ocean Clean Up ini dilaksanakan di dua titik utama di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Kegiatan ini melibatkan penyelam bersertifikat, komunitas lokal, dan teknologi ramah lingkungan yang terintegrasi. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa perpaduan antara sains, teknologi, dan partisipasi masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian laut Indonesia.

Sampah Laut yang Tak Terlihat dari Permukaan

Selama kegiatan pembersihan di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, tim gabungan berhasil mengangkat total sampah sebanyak 56,3 kilogram dari dasar laut dan sepanjang garis pantai. Dari total tersebut, sampah plastik sekali pakai mendominasi dengan berat mencapai 21,5 kilogram, disusul oleh limbah tekstil sebanyak 15,3 kilogram. Kedua jenis sampah ini merefleksikan dampak langsung dari kebiasaan konsumsi masyarakat sehari-hari yang masih kurang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah.

Selain plastik dan tekstil, ditemukan pula jenis sampah lain seperti kaca (9,5 kg), karet (6,5 kg), logam (2,4 kg), dan plastik yang masih dapat didaur ulang (1,1 kg). Kegiatan pembersihan ini mencakup area garis pantai sepanjang 263,45 meter di Pulau Panggang dan 287,80 meter di Pulau Pramuka.

Belajar dari Komunitas Lokal dalam Pengelolaan Sampah

Salah satu aspek penting dari program Ocean Clean Up adalah edukasi dan pembelajaran yang dilakukan bersama komunitas lokal, khususnya masyarakat di Pulau Pramuka. Pulau ini dikenal dengan sistem pengelolaan sampah yang sudah terorganisir dan mandiri.

Masyarakat Pulau Pramuka secara rutin memilah sampah menjadi tiga kategori utama: organik, anorganik, dan residu. Sampah organik diolah menggunakan komposter untuk menghasilkan kompos, yang kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam. Selain itu, warga juga memanfaatkan maggot untuk mempercepat penguraian limbah organik secara alami dan efisien.

Untuk sampah anorganik seperti botol plastik dan wadah yang masih memiliki nilai ekonomi, masyarakat bekerja sama dengan bank sampah seperti Rumah Hijau dan Alu Alu. Sedangkan plastik kemasan sekali pakai yang tidak bisa digunakan kembali diolah dengan teknologi mesin pirolisis untuk diubah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan

Keberhasilan kegiatan Ocean Clean Up ini tak lepas dari kolaborasi erat antara sektor swasta, organisasi lingkungan, dan komunitas lokal. Garmin Indonesia dan Divers Clean Action (DCA) membuktikan bahwa sinergi antara edukasi dan aksi nyata mampu memberikan dampak besar, tidak hanya pada area yang terlihat, tetapi juga di kedalaman laut yang selama ini tersembunyi dari pandangan.

Haneeza Afra, Engagement Specialist dari Divers Clean Action, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran serta Garmin Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran Garmin Indonesia yang tidak hanya mendukung secara sumber daya, tetapi juga terlibat langsung di lapangan. Dukungan seperti inilah yang kami harapkan dari pelaku industri dalam mengatasi krisis sampah laut di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Garmin Indonesia sendiri melalui program ini berharap dapat memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut yang sehat dan bersih. Mereka yakin, gerakan ini akan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut aktif menjaga kelestarian laut Indonesia.

Ocean Clean Up sebagai Gerakan Berkelanjutan

Kegiatan Ocean Clean Up di Kepulauan Seribu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melindungi laut Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Sampah laut yang tidak terkelola dengan baik dapat mengancam habitat biota laut dan merusak keindahan alam yang menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir.

Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan melibatkan penyelam bersertifikat serta masyarakat lokal, inisiatif ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi berbagai pihak bisa menciptakan dampak yang signifikan.

Lebih dari sekadar membersihkan sampah, program ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya sampah laut dan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat. Edukasi dan aksi langsung seperti ini sangat penting untuk membentuk perilaku masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan.

Dampak Positif bagi Ekosistem dan Pariwisata

Kepulauan Seribu merupakan destinasi wisata bahari yang populer, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kondisi laut yang bersih tentu menjadi faktor utama dalam menjaga daya tarik wisata sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem laut.

Kegiatan pembersihan sampah yang terorganisir seperti ini diharapkan mampu memberikan efek domino, di mana semakin banyak pihak yang peduli dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan laut. Selain itu, tindakan nyata ini juga berkontribusi pada pengurangan dampak polusi laut, termasuk mikroplastik yang sulit terdeteksi.

Inisiatif Ocean Clean Up yang diinisiasi oleh Garmin Indonesia dan Divers Clean Action (DCA) merupakan langkah konkret dan inspiratif dalam menghadapi masalah sampah laut yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Melalui sinergi teknologi, sains, dan keterlibatan komunitas lokal, program ini berhasil mengangkat puluhan kilogram sampah dari dasar laut dan pesisir Pulau Panggang serta Pulau Pramuka.

Kolaborasi lintas sektor ini membuktikan bahwa keberlanjutan ekosistem laut adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan terus memperluas edukasi dan meningkatkan aksi nyata, diharapkan gerakan seperti Ocean Clean Up dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga laut Indonesia tetap bersih dan lestari.

  • Penulis: markom kabarjatengterkini

Rekomendasi Untuk Anda

  • Akrometastasis

    Kasus Akrometastasis Langka: Pria 55 Tahun Alami Pembengkakan Jari Akibat Kanker Paru-Paru Stadium Lanjut

    • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Seorang pria berusia 55 tahun mengalami pembengkakan menyakitkan pada jari tengah tangan kanan dan jempol kaki kanannya selama enam minggu terakhir. Bentuk kedua jari yang membengkak berubah menjadi bulat dan menebal, menimbulkan kekhawatiran yang akhirnya menguak diagnosis kanker langka yang telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Kasus ini menarik perhatian dunia medis karena menunjukkan gejala […]

  • jejak kaki

    Jejak Kaki Neanderthal Ditemukan di Portugal: Petunjuk Aktivitas Manusia Purba 78.000 Tahun Lalu

    • calendar_month Sab, 26 Jul 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 114
    • 0Komentar

    Portugal, Kabarjatengterkini.com – Penemuan mengejutkan berhasil mengungkap jejak aktivitas manusia purba di pesisir selatan Portugal. Sepasang ilmuwan, Carlos Neto de Carvalho dan Yilu Zhang, secara tak sengaja menemukan jejak kaki Neanderthal kuno di pantai Monte Clérigo, tepat menjelang diberlakukannya lockdown COVID-19 pertama pada Maret 2020. Penemuan ini menjadi temuan penting dalam bidang arkeologi dan paleontologi, memperluas […]

  • fosil

    Penemuan Fosil Paus Purba Janjucetus dullardi Ungkap Evolusi Paus 25 Juta Tahun Lalu

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com – Penemuan fosil paus purba berusia sekitar 25 juta tahun di pantai Australia membuka wawasan baru tentang evolusi paus yang awalnya bukanlah raksasa laut lembut seperti yang kita kenal sekarang. Spesies baru ini dinamai Janjucetus dullardi, seekor paus kecil namun buas yang menunjukkan bentuk adaptasi dan gaya hidup predator laut purba yang unik. Fosil […]

  • tips

    5 Tips Membuat Chicken Popcorn Sambal Matah ala Kafe Bali, Renyah & Wangi Segar!

    • calendar_month Rab, 20 Agu 2025
    • account_circle markom kabarjatengterkini
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Kabarjatengterkini.com– Ingin menyajikan camilan spesial yang kekinian dan menggugah selera di rumah? Chicken Popcorn Sambal Matah ala kafe Bali bisa jadi pilihan sempurna! Perpaduan antara ayam goreng renyah dan sambal matah khas Bali yang wangi dan pedas segar ini sangat populer di berbagai restoran dan kafe. Namun, kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah dengan […]

  • Pembangunan Gedung Sekolah Rakyat di Banjarnegara Ditargetkan Rampung 2026

    Pembangunan Gedung Sekolah Rakyat di Banjarnegara Ditargetkan Rampung 2026

    • calendar_month Sel, 2 Sep 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Banjarnegara, Kabarjatengterkini – Sebuah lahan di Kelurahan Wangon, Kecamatan Banjarnegara disiapkan sebagai lokasi permanen program Sekolah Rakyat. Adapun bangunan sekolah ditargetkan selesai dibangun pada tahun 2026 mendatang. “Saat ini pembangunan sekolah permanen tengah berproses, mudah mudahan tahun depan sekolah rakyat bisa hadir di Banjarnegara seutuhnya,” kata Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana baru-baru ini. Sementara itu, penyediaan […]

  • good governance

    Wali Kota Semarang Minta Pengelolaan APBD Berdasarkan Prinsip Good Governance

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Anisya Gusti
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Semarang, Kabarjatengterkini.com – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng minta pengelolaan anggaran daerah berdasarkan prinsip good governance. Artinya, setiap pengeluaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) digunakan dengan berasaskan transparansi, akuntabilitas, serta berorientasi pada kebermanfaatan bersama. “Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD digunakan dengan penuh tanggung jawab, berorientasi pada kepentingan publik, dan […]

expand_less