Inggris Buka Peluang Kerja Sama di Bidang Pengelolaan Sampah EBT dengan Pemprov Jateng
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Rab, 30 Jul 2025
- visibility 27

Foto: ilustrasi (Sumber: istock)
Kabarjatengterkini.com – Jawa Tengah (Jateng) disebut memiliki potensi investasi yang besar, terlebih di sektor energi baru terbarukan (EBT). Potensi tersebut menarik perhatian Inggris untuk memulai kerja sama dengan Pemprov Jateng di sejumlah bidang.
Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey usai kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Jakarta baru-baru ini. Adapun bidang yang dijajaki meliputi pengolahan sampah EBT, hingga keamanan siber.
“Kami ingin tahu komposisi soal sampah dan model bisnisnya seperti apa. Dan secara umum ingin mengetahui potensi dan program bapak gubenur kedepannya,” kata Dominic Jermey.
Lebih lanjut, pihaknya juga ingin bekerja sama dalam hal keamanan digital bagi pelaku UMKM. Kerja sama ini bisa berupa penyediaan modul dan asistensi pembelajaran daring (e-learning) terkait keamanan siber. Tujuannya, memberikan perlindungan digital dan daya saing UKM di pasar global.
Ia juga menawarkan promosi investasi Jawa Tengah di Forum Inggris dengan mengikuti berbagai event bisnis yang diselenggarakan oleh Kedubes Inggris di Jakarta. Adapun salah satu forumnya adalah Business Meeting yang memungkinkan pertemuan dengan investor Inggris.
Dominic juga membuka potensi kerja sama di sektor energi baru terbarukan, agroindustri, industri makanan, hingga wisata berkelanjutan. Serta, menyelaraskan program dengan arah pembangunan di bidang infrastruktur, transformasi digital, industrialisasi, atau peningkatan SDM.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menyambut baik rencana tersebut, dan bersedia melakukan pembahasan lebih lanjut. Dia menjelaskan, jumlah sampah di Jateng bervariasi, dan berkisar 100 ton per hari di tingkat kabupaten.
“Nah nanti dikelola, ditentukan oleh Satgas. Investor juga. Apakah misal tiga daerah dijadikan satu atau bersifat mandiri kewilayahan,” ujar Luthfi.
Sementara itu, Wagub Jateng Taj Yasin, mendorong kerja sama di bidang kesehatan. Menurutnya, saat ini Pemprov Jateng tengah berupaya meratakan akses layanan kesehatan di masyarakat, sehingga membutuhkan SDM yang mencukupi dan berkualitas.
“Saat ini Pemprov Jateng sedang mendekatkan layanan kesehatan di desa-desa. Jadi butuh dokter-dokter spesialis,” kata Taj Yasin. (*)
- Penulis: Anisya Gusti