Larry Ellison Geser Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia, Kekayaan Tembus 251 Miliar Dolar AS
- account_circle markom kabarjatengterkini
- calendar_month Jum, 18 Jul 2025
- visibility 77

Kabarjatengterkini.com – Salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison, kini resmi menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia, menggeser CEO Meta, Mark Zuckerberg. Di usia 80 tahun, Ellison menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk terus menorehkan prestasi luar biasa di dunia bisnis dan teknologi. Menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Ellison melonjak menjadi 251 miliar dolar AS, meningkat hampir 60 miliar dolar AS hanya dalam kurun waktu tahun 2025 ini.
Kenaikan kekayaan Ellison ini sebagian besar didorong oleh kepemilikannya atas 40 persen saham di Oracle Corporation, perusahaan perangkat lunak basis data yang ia dirikan pada tahun 1977. Harga saham Oracle tercatat naik 41 persen sepanjang tahun 2025, yang banyak dipicu oleh lonjakan permintaan terhadap infrastruktur kecerdasan buatan (AI), sebuah tren global yang terus berkembang pesat.
Pemerintahan AS dan Proyek AI Stargate
Tak hanya sukses secara komersial, Ellison juga memainkan peran kunci dalam proyek strategis pemerintah Amerika Serikat bernama Stargate. Proyek ini merupakan inisiatif ambisius senilai 500 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur AI selama empat tahun ke depan.
Oracle menjadi salah satu pemain utama dalam proyek Stargate, bersama dengan nama-nama besar lainnya seperti SoftBank, OpenAI, MGX, Microsoft, Nvidia, dan Arm. Oracle dipercaya sebagai mitra ekuitas awal dan sekaligus penyedia teknologi penting, menegaskan posisi perusahaan sebagai pemain sentral dalam ekosistem AI global.
Kebijakan pemerintah AS, terutama di bawah pemerintahan Donald Trump, yang mendukung perusahaan teknologi dan AI, juga turut berperan besar dalam mendongkrak nilai perusahaan-perusahaan seperti Oracle dan Nvidia. CEO Nvidia, Jensen Huang, bahkan berhasil menyalip Warren Buffett dalam daftar orang terkaya dunia, dengan kekayaan mencapai 149 miliar dolar AS, melampaui Buffett yang kini memiliki 141 miliar dolar AS.
Kinerja Keuangan Oracle Terus Meningkat
Selain proyek Stargate, performa keuangan Oracle juga mencatatkan hasil yang mengesankan. Pada kuartal keempat 2025, perusahaan membukukan pendapatan sebesar 15,9 miliar dolar AS, serta peningkatan komitmen pendapatan masa depan (remaining performance obligations) sebesar 41 persen, mencapai 138 miliar dolar AS.
Tidak hanya fokus pada pasar Amerika, Oracle juga memperluas jangkauan globalnya dengan mengumumkan investasi senilai 3 miliar dolar AS di Jerman dan Belanda. Investasi ini ditujukan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan layanan AI di wilayah Eropa, mempertegas langkah Oracle sebagai pemain global dalam industri teknologi modern.
Analis Tetap Waspada terhadap Beban Investasi
Meskipun Oracle saat ini menjadi pusat perhatian para investor, sejumlah analis tetap memberikan catatan kehati-hatian. Lembaga keuangan ternama seperti Goldman Sachs tetap mempertahankan rating “netral” untuk saham Oracle, dengan catatan bahwa investasi besar-besaran di sektor AI bisa menekan margin laba dan arus kas bebas perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang.
Analis juga memperingatkan bahwa meskipun AI adalah sektor yang sangat menjanjikan, biaya pengembangan dan ekspansi infrastruktur berteknologi tinggi dapat menjadi beban signifikan, terlebih jika hasil dari investasi tersebut tidak segera terlihat dalam bentuk pendapatan baru.
Fokus Filantropi: Ellison Institute of Technology
Dalam aspek sosial, Ellison menunjukkan komitmen kuat pada bidang filantropi. Ia telah mengubah pendekatan dalam inisiatif Giving Pledge, sebuah program amal global yang ia ikuti sejak tahun 2010. Kini, fokus utama donasinya akan diarahkan ke Ellison Institute of Technology (EIT) yang berlokasi di Universitas Oxford.
Melalui EIT, Ellison berkomitmen untuk mendanai riset dalam bidang obat-obatan penyelamat nyawa, teknologi pertanian dalam ruangan, dan energi bersih. Dalam pernyataan pribadinya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Ellison menyatakan:
“Saya berjanji untuk melakukan lebih banyak hal, dengan memusatkan sumber daya saya di EIT. Saya percaya ini akan meningkatkan peluang kita dalam memberikan solusi praktis terhadap masalah kelaparan, kesehatan, dan perubahan iklim.”
Kisah sukses Larry Ellison di tahun 2025 bukan hanya soal kenaikan kekayaan pribadi, tetapi juga mencerminkan transformasi Oracle menjadi pemain sentral dalam revolusi AI global. Dari kemitraan strategis dalam proyek Stargate hingga investasi besar di Eropa dan komitmen terhadap filantropi global, Ellison menunjukkan bagaimana kekayaan dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan teknologi dan sosial.
Sebagai orang terkaya kedua di dunia, Ellison tak hanya menyaingi tokoh seperti Mark Zuckerberg dan Warren Buffett, tetapi juga memperkuat peranannya sebagai tokoh penting di balik masa depan teknologi dunia.
- Penulis: markom kabarjatengterkini