Pemprov Jateng Dorong Hilirisasi Industri, Bisa Tingkatkan Nilai Tambah dan Pendapatan
- account_circle Anisya Gusti
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025
- visibility 12

Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno dalam Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan (Pusaka Jateng 2025) (Sumber: Dok. Pemprov Jateng)
Kabarjatengterkini.com – Hilirisasi industri dianggap bisa meningkatkan nilai tambah (value added) produk yang ditawarkan. Nantinya, hal ini secara kumulatif bisa berdampak pada peningkatkan pendapatan masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno dalam Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan (Pusaka Jateng 2025). Hilirisasi ini bisa dilakukan pada komoditas utama ekspor Indonesia, seperti produk pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.
“Kalau kita hanya berhenti di produksi bahan mentah, kita tidak akan pernah naik kelas. Maka, hilirisasi adalah kunci, agar petani, nelayan, dan pelaku usaha di Jateng bisa merasakan nilai tambahnya,” kata Sumarno di Hotel Padma Kota Semarang, Rabu (20/8/2025).
Hilirisasi dalam konteks ekonomi mengacu pada proses transformasi bahan mentah menjadi produk bernilai lebih tinggi melalui serangkaian tahapan pengolahan. Ini melibatkan pemrosesan, pengemasan, distribusi, dan penjualan produk.
Menurut Sumarno, hilirisasi merupakan suatu keharusan agar komoditas strategis dari Jawa Tengah tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tapi sudah menjadi bahan jadi. Hal ini nantinya akan berdampak langsung pada peningkatan nilai tambah produk, hingga lapangan kerja baru.
“Jangan sampai kita hanya jadi penonton di rumah sendiri. Komoditas strategis Jateng harus punya ekosistem industri hulu-hilir yang kuat. Itu yang akan membuat daya saing kita meningkat,” tegasnya. (*)
- Penulis: Anisya Gusti